Orang-orang di perjalanan #2

Sabtu, 28 Maret 2015

| | |
Perjalanan pulang Jakarta-Bogor hari ini, Sabtu, 28 Maret 2015 tak sesunyi biasanya. aku yang sudah terbiasa kemana-mana sendiri. tapi kalaupun ada teman, its okay. itu lebih menyenangkan kurasa. dan perjalanan dari shelter busway UNJ hingga manggarai. Allah mempertemukanku dengan sosok cantik itu

"kak, kalau mau ke shelter busway ke arah mana ya?"
seseorang bertanya padaku setelah mengikuti seminar pengusaha muda dibilangan kampus UNJ

"ke arah sana kak, mau bareng? saya juga mau kesana"
jawabku riang

"mau kemana kakaknya?"
tanya kakak tersebut yang setelah diketahui umurnya 13 tahunlebih tua dariku

"mau ke bogor" jawabku lagi
"waah naik krl ya? kebetulan saya juga mau ke depok baru gak tau ke shelter dan ke stasiunnya. barengan ya"

ok

perjalanan kami mulai dengan obrolan ringan seputar identitas diri. hha kalau aku buka identitasku yang sebenarnya kenapa ya orang-orang paada terheran sukanyaa..

tadi dari bogor?
...... iya
kerja di bogor?
...... iya
kuliah di ipb ya?
..... nggk. alumni ITS surabay
ooh. aslinya mana?
...... kalimantan
waah. hidupnya kemana2 ya
..... hhe

dan yang paling menarik kakak cantik jelita itu bernama Dina.. angkatan '95 FISIP UI "waaah ngalamin zaman heroik mahasiswa menduduki gedung MPR dong kak tahun '98"

"iya. turun ke jalan semua.. apalagi anak fisip UI. udah bismillah aja waktu itu. mikirnya udah berasa mau jihad gitu." kak dina bercerita masa-masa perjuangan ketika masih di kampus. betapa heroiknya mahasiswa pada saat itu. menggulingkan pemerintahan yang dinilai telah merugikan rakyat. kak dina pun mengeluhkan mahasiswa skrng yang seperti tak ada taringnya. ibarat harimau mahasiswa skrng telah menjadi harimau ompong.

selain kisah heroik kak dina juga bercerita tentang dirinya yang baru saja 2 bulan resign dari pekerjaan setelah 13 tahun menjadi karyawan. saya ingin fokus di rumah mengurus suami dan ketiga anak saya. serta mencoba usah homemade untuk menambah penghasilan. lelah bekerja dengan hasil gak seberapa dan khawatir anak-anak yang ditinggal dirumah tanpa pengawasan yang maksimal. ungkap kak dina....

------------------------- aku banyak belajar, dari mahasiswi pejuang era reformasi dan ibu dari 3 anak yang ingin fokus menjalankan fitrahnya menjadi seorang istri dan seorang ibu, terima kasih kak dina-

sesampai di stasiun bgor, perjlanan di lanjutkan dengan menaiki angkot merdeka parung.
angkot ngetem lama hampir setengah jam. biasa menunggu penumpang penuh dulu baru jalan. terlihat seorang gadis berpakaian perawat disebelahku duduk dengan gelisah, sesekali melihat jam di pergelangan tangan kirinya.
"punten kak. waktu isya sekarang jam berapa ya?"
tanyanya padaku memecah keheningan dalam angkot yang baru ada 5 orang beserta sopirnya
"sekitar jam 19.15"
jawabku sambil melihat jam tangan
"knpa? belum sholat maghrib?" aku bertanya. hhe kepo-kepo dikit gk ppa laah
" bukan kak. aku mau ke RSUD katanya ada jenazah yang akan di bawa ke sna dan kemungkinan sampai setelah isya. dan ini pertama kali buat aku"
"ooh barusan magang praktek ya?"
................................... percakapan pun berlanjut seputar kekhawatir gadis berpakaian serba putih ini. ku coba untuk menguatkannya membuang segala rasa khawatir dan ragu, obrolan pun disudahi dengan pamitnya ia ketika angkot telah berhenti di depan RSUD..................................................

............................. dan perjalananku kembali sunyi................................


0 komentar: