Kahayan

Senin, 24 Februari 2014

| | | 0 komentar



Serial Anpi #Memancing

Minggu, 23 Februari 2014

| | | 0 komentar



Disuatu Sore

Kakak :  Adik2 yang manis selalu.. hari ini kakak gak sendirian looh.. kakak bersama temen kakak di gambar ini. Niih kenalin yaa, temen kakak namanya Anpi, Kak Anpi..
hayoo siapa tadi namanya temen kakak ?
Adik2 : Kak anpi!!!!
Kakak:   waah pinter, adik2 disini pada tau nggk itu kak Anpi lagi ngapain hayoo?
Adik2:   lagi mancing ikan kak
                Lagi nangkap ikan disungai
Kakak :  wah betul semua jawabannya. Nah sekarang ada yang tau lagi nggk? Itu kak anpi ngapain sih mancing ikan di sungai gitu? Mau diapain ikannya yaa?
Adik2 : mau di goreng kak
                Mau di makan..
                Di bakar
                Buat temen bobok kak. Kan biasanya “ikan bobok”
Kakak :  Haha, yang benar kak anpi mau masak ikannya, terus di makan.. karena ikan itu bisa bikin kak anpi sehat, kuat dan cerdas adik2. Di dalam Al-Qur’an pun Allah berfirman bahwa ikan itu baik looh. Tepatnya dalam surah An-Nahl ayat 14  Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), ….”  Kata pak dokter Ikan juga baik untuk kesehatan looh karena ikan kaya akan protein, vi-tamin,  mineral  dan berkalori rendah. Naaah siapa adik2 disini yang suka makan ikan?
Adik2 : Sayaaaaaa
Kakak : siapa yang suka ikan goreng?
Adik2:  Sayaaaa
Kakak : Yang suka ikan bakar?
Adik2 : Sayaaaaa
Kakak : Siapa yang mirip ikan?
Adik2 : Sayaaaa
#Lhoooo
#Anpi : Akhwat Pendaki v^^

Mimpi di atas bintang

| | | 0 komentar
Biarkan kehendak Allah SWT yang akan menuntun kita kemana akhirnya perjalanan ini. Jangan pernah menyerah sebab mimpi kita diatas bintang, Impian menembus cakrawala (Islampos)


Ekspedisi MAHAMERU 3676 Mdpl (Bagian Kedua)

Kamis, 13 Februari 2014

| | | 0 komentar


# Merangkak menuju puncak dewa 3697 mdpl
Setelah makan dan masak. Kita ngobrol-ngobrol ringan dengan anak-anak UMM mencoba mengenali lagi satu persatu nama dan wajah mereka untuk memudahkan pendakian nanti malam, gawat saja kalau ternyata yang gandeng nanti malam adalah mbak muka rata gimana?. Pukul 23.00 kita memulai pendakian, memakai jaket tebal, dua lapis kaus kaki, sarung tangan dan senter. Terlihat iring-iringan rombongan lain dalam kegelapan. Menuju arcopodo, pos penanda terakhir sebelum mahameru. Melewati arcopodo jalan menanjak yang sangat terjal dipenuhi oleh pohon-pohon cemara dengan bukit dan jurang di sisi kanan kirinya, sangat berbahaya apalagi pendakian di malam hari. Ada juga beberapa rombongan yang membangun tenda di arcopodo,namun hanya sedikit tidak sebanyak seperti di kalimati karena tanah yang landai terbatas dan jauh dari sumber air. 

Baru setengah perjalanan 3 orang dari rombongan UMM memutuskan untuk pulang ke Kalimati. Sudah tak kuat katanya. Oh iya, sebelumnya rombongan anak UMM ada 10 orang. 2 orang memutuskan untuk tidak ikut ke Mahameru. Jadi aku dan vera malam itu ngetrack bersama 8 orang anak UMM. Sekarang 3 orang memutuskan tidak melanjutkan perjalanan yang tersisa adalah 5 orang bersama aku dan vera. 

Benar-benar track yang berbahaya hingga sampailah kami di cemoro Tunggal. Cemoro tunggal adalah vegetasi terakhir setelah rimbunan pohon cemara di Arcopodo, hanya terdapat satu pohon cemara terakhir yang besar dan setelahnya tidak ada vegetasi lagi. Sekarang di hadapan kami adalah jalan menanjak gunung pasir sepanjang 1,5 km dengan kemiringan sekitar 50 derajat. Huaaaa perjuangan baru dimulai, perjalanan sebelumnya sungguh belum ada apa-apanya. Beristirahat sejenak di dekat cemoro tunggal aku, vera, dan 3 anak laki-laki dari UMM tadi, yang 2 kemana ya? Akhirnya kita memutuskan untuk menunggu. Tak lama kemudian datang lah Mei dan Hari.
“kalian lanjut t rek?” Tanya hari
“yo lanjut lah, eman yoo wes nyampe kene mbalek” sahut temannya
“Mbak ITS yo lanjut t?”
Aku dan vera mengangguk mantap
“yo wes, aku nitip Mei yo.. tak mbalek nganterno arek-arek sing gak kuat, hati-hati sukses sampai mahameru, mbak vera wes tau sampe puncak kan? Nitip konco-koncoku ya mbak”  

Setelah berpesan menitipkan temannya kepada Vera, Hari bergegas memutar badan untuk segera menemui teman-temannya yang memutuskan pulang ke Kalimati. Hari sudah 3 kali kepuncak  Mahameru, dan pendakian kali ini memang dia niatkan untuk mengantarkan teman-temannya yang belum pernah kesini, bukan lagi mengejar matahari pagi di puncak Mahameru. Pelajaran kedua yang kudapat dari gunung 

#SEORANG PEMIMPIN HARUS BERTANGGUNG JAWAB PENUH ATAS ORANG-ORANG YANG DIPIMPINNYA  

dan di gunung kata-kata ini benar-benar akan di uji bukan hanya  sekedar teori. 
# Naik 3 langkah Mundur 1 langkah
14 Agustus 2013, pukul 02.00 dini hari. Rombongan yang tersisa 6 orang. 3 cowok dan 3 cewek. Huaaa bukit pasir berbatu sepanjang 1,5 km dan menanjak. Kalau bukan karena tekad yang kuat sudah pasti orang akan malas bersusah payah mendaki seperti itu. Tiba-tiba teringat perbincangan salah satu teman jurusan saat ku ajak mendaki semeru.
“apa enaknya sih naik gunung itu? Susah, susah naik.. nanti juga turun lagi” …
 “He? ==”
“Sama kayak maen bola, apa asyiknya coba satu bola direbutin 20 orang, kubelikan satu-satu dah biar senang semua. Hahahahahaha”
“he? ==”
Waah lupakan lupakan.. biarkan yang lain berkicau aku kan tetap berlalu. Tapi ini kog gak sampai-sampai yaa. Pasirnya susah di naikin naik 3 Langkah eeh langsung mundur satu langkah… ayo naik, naik, naik, biar bisa sholat subuh di puncak..

# Mbak? Tuk.. tuk.. kog membeku?
“Belum mantap yan, kalau belum pernah merasakan sholat subuh di puncak Mahameru” seseorang pernah berpesan seperti itu kepadaku. Okee. Okee akan kucoba . tapi ini sudah pukul 03.30 perjalanan masih jauh hwaa~~~
Pukul 04.15 wib fajar sudah menyingsing. Waah harus segera sholat subuh #clingak-clinguk vera sudah jauh diatas sana, disini tak ada yang di kenal. Kali aja ada yang mau diajak jamaah. Looh yang lewat malah bule-bule, akupun menepi duduk diatas batu yang datar. Segera saja aku tayamum dan sholat subuh sambil duduk. Masih rakaat pertama tiba-tiba kakiku dicolek pakai tongkat kayu.
“mbak.( Tuk tuk sambil mencolek kaki ku dengan tongkat kayu). Mbak? Mbak gak membeku kan?”
Ternyata salah seorang dari rombongan UMM mungkin mengira aku hypothermia (kedinginan hingga membeku)
Aku tak bergeming, tetap melanjutkan sholat
“mbk… mbakk” tuk tuk (kali ini mencolek tanganku . masih pakai tongkat kayu)
Kemudian aku rukuk. Baru lah mas UMM itu paham kalau aku sedang sholat. Dia pun melanjutkan naik ke atas. Hadee ada ada saja orang lagi sholat di kira membeku karena hypothermia. Walaupun tak bisa sholat subuh di puncak, kali ini aku memiliki pengalaman sholat subuh yang sangat berkesan “dikira sedang membeku” ==” ..  selesai sholat aku melanjutkan perjalanan tak jauh dari tempatku sholat subuh tadi ku lihat mas UMM yang mencolek-colekku dengan tongkat kayu sedang sholat subuh. Hha aku hanya bisa tersenyum..
pelajaran ketiga yang kudapat dari gunung 

#JANGAN PERNAH NGAKU PECINTA ALAM, SEDANGKAN KAU LUPA DENGAN PEMILIK ALAM .
lupa disini dalam artian meninggalkan kewajiban sholat ketika sedang mendaki ataupun berpetualang di alam.
 


# Loh… mas elektro, kita ketemu lagi
Pukul 07.00 wib. .. hueee sudah pagi. Kog belum sampai puncak juga ya? Ayo semangat. Sedikit lagi..
“ayo mbak.semangat.. sedikit lagi” sahut bapak-bapak yang menyalipku dari samping..
“iya paak..” jawabku tak kalah semangat
Tiba-tiba dari arah depan. Orang-orang sudah banyak yang turun. Dan salah satunya menyapaku.
“mbak pwk”
“looh mas. Elektro. Sudah dari atas?”
Ternyata mas elektro yang kemarin bertemu di jambangan
“iya mbak dari jam 5 tadi sudah sampai puncak. Kemarin di kalimati dimana? Aku nyari-nyari nggk ketemu”
“wah iya mas. Aku juga nyari-nyari nggk ketemu akhirnya bareng rombongan UMM. Nge-camp deket pos”
“oh deket pos. padahal sudah tak cari sampai situ juga. Aku nge-camp agak jauh sih. Di dekat sumber air”
“wah gak maen ke sumber air kemaren. Sudah gak kuat. Jadi ambil air nitip anak UMM”
“hha oh gitu rupanya. Tak turun duluan mbak.. ayo semangat mbak puncaknya tinggal sedikit lagi”

# Alhamdulillah mimpi yang benar-benar nyata PUNCAK MAHAMERU
07.15 wib. Alhamdulillah ini mimpi satu tahun yang lalu benar benar nyata
Samudera Awan…
Puncak para Dewa..
Puncak MAHAMERU
Kuasa Ilahi tak bertepi.. sujudku hanya kepadaMU

# Perpisahan dengan pulau Jawa
Tradisi ketika sampai Puncak. Orang akan berfoto-foto ria sambil menggenggam tulisan. Tulisan impian dan harapan. Ada juga yang memberikan pesan cinta untuk orang-orang yang kasihi. Sepertinya terinspirasi dari “gantunglah mimpimu setinggi langit” aji mumpung ketika berada di puncak gunung adalah yang terdekat dengan langit maka muncullah tradisi seperti itu. Sedang aku bukan tulisan impian, harapan atau pesan cinta. Sejak di Surabaya aku sudah memprint tulisan
SETELAH 7 TAHUN MERANTAU
SAYONARA
PULAU JAWA
Yah tepat sekali. Pesanku di puncak dewa ini adalah pesan perpisahan di puncak tertinggi pulau Jawa. Pesan perpisahan kepada pulau jawa yang 7 tahun sudah menjadi tempat perantauan, di pulau tersebut aku menemukan banyak ilmu, cerita, persahabatan dan warna warni kanvas kehidupan. Satu bulan berikutnya aku kembali ke tanah kelahiran. Bumi Antasari, Banua Kalimantan Selatan.

Ceritanya satu minggu lagi wisuda, jadi bawa-bawa topi wisuda geto >.<

Sayonara Pulau Jawa

Bersambung lagi ^^.. kisah selanjutnya 
# 2 malam di kali mati
# Cerita Nabi – Nabi
# Sunrise di gunung, sunset di laut, tapi aku lebih suka menatap langit malam dari manapun
# Siput yang semakin melambat
# Ini adalah perjalanan hati
# Gununglah yang mempertemukan dan mempersatukan hati kita

Ekspedisi MAHAMERU 3676 mdpl (Bagian Pertama)

Selasa, 11 Februari 2014

| | | 0 komentar


# Berawal dari Ranu Kumbolo
31 Desember 2012. pertemuanku dengan Surga Gunung Semeru yaitu danau Ranu Kombolo dengan rombongan santika dan ami (*paman) kepanduan, hujan deras di bulan desember tak menyurutkan langkah agar segera sampai di danau tersebut. Karena datang di ranu pani sudah menunjukkan pukul 4 sore segeralah rombongan melakukan tracking di malam hari, padahal tracking malam-malam dengan di guyur hujan sangat berbahaya buat pendaki, nanti kalau hilang gimana? Kalau ketemu alien? Ah sudahlah. Nekat saja. Hingga sampai lah di ranu kumbolo pukul 1 dini hari. Meniti Kabut . Perjumpaan dengan ranu kumbolo memberikan siluet mempesona puncak mahameru. Membuatku bertekad agar suatu saat aku ingin kesana mencapai puncak mahameru, puncak para dewa. Suatu saat nanti, entah kapan yang jelas sebelum kepulanganku ke tanah kelahiran. Rindu Mahameru

# Impian yang tertunda-tunda
                Agustus 2013 “mbak ayo kita upacara tujuh belas agustusan di kalimati” ajak beberapa orang adik junior yang juga senang dalam hal daki mendaki. Ya ampun ingin sekali rasanya ikut, tapi tugas akhirku? Toeflku? Tak bisa ditinggalkan apalagi tulisan besar di dinding kamar “TIDAK AKAN PULANG KAMPUNG SEBELUM WISUDA!!” rasa-rasanya itu tulisan selalu menampar pipi dipagi hari. Dan benar saja ketika yang lain 17 agustus upacara bendera di kalimati. Aku sibuk berkutat dengan soal-soal untuk merdeka dari toefl di upt bahasa ITS.
                Tak jadi muncak di bulan agustus dengan beberapa kawan-kawan jurusan berniat muncak satu bulan sesudahnya, saat persiapan wisuda sudah benar-benar selesai segala tetek bengek yudisium, penyerahan ktm, toefl dll agar bisa muncak dengan tenang tanpa beban pikiran persiapan wisuda di bulan September nanti. Setelah jarkom sana-sini, posting sana-sini akhirnya terkumpul  8 orang yang berniat muncak ke semeru 5 laki-laki dan 3 perempuan. Namun hingga H-2 tak ada kabar berita tentang persiapan atau apalah yang berbau-bau pendakian. Hingga muncul pertanyaan “sakjane iki sido muncak gak seeh?” (kalau bahasa banjarnya “jadi benaikan kah kada buhannya ni yo?” kalau bahasa Indonesia “ini sebenarnya jadi muncak gak ya?). apa daya karena teman-teman jurusan gak jelas. Aku dengan seorang teman dekat berniat akan tetap muncak berdua saja kalau memang teman-teman yang lain membatalkan niatnya. Dan benar saja “arek-arek  gak sido muncak yan. Kita berangkat berdua aja ya opo?, siap gak?” itu pesan singkat dari vera. “Oke ver, kita berangkat berdua saja siaplah, bismillah”

# Prepare-prepare yoo
                Persiapan perbekalan, karena yang mendaki hanya dua orang, walhasil barang-barang yang minta ampun banyaknya hanya di bagi 2 orang saja. Logistik, obat-obatan, sleepbag, jaket dan pakaian sih bawa sendiri-sendiri yang harus di bagi bawanya adalah nasting, kompor portable, tenda naah loo nyari dimana nih akhirnya untuk tenda kita putuskan untuk nyewa saja. Tapi untuk Kompor dan nasting?? Aiih kita tak punya. “Yan, aku sudah pinjem kompor sama nasting ke anak TL, tapi besok dia mau keluar kota sebelum jam 6, sekarang aku masih di lamongan. Bisa ambilin gak di kosnya setelah subuh?” pesan singkat dari vera yang tertera di hapeku. Huaaa apa? Harus ke kos daerah anak cowok pagi-pagi buta ampuuunn. 

# Apapun yang terjadi tetap harus berangkat
                Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba 11 september 2013 kami memutuskan untuk berangkat pukul 8 pagi, karena vera masih harus transfer data dikantornya , di tempat kerja praktek kita dulu. Masih pagi. Akupun memutuskan untuk jalan-jalan ke pasar keputih dulu beli jahe dan gula untuk perbekalan. Tepat jam 8 aku telpon vera…. Tuuut nada sambung tak ada balasan, setengah jam kemudian aku telpon lagi.. tuuut tetap tak ada balasan.. aneh.. telpon lagi… Alhamdulillah diangkat
“huwaaaaa yan, aku ketiduran”
“happppah??? ==?”
“huwaaaa aku belum ke kantor,, kamu dah siap”
“iya jeng.. dah jalan-jalan kepasar juga.. gimana ini ? aku ke kosmu ae yo”
Sesampai di kos vera… “wah ya apa ini? Tadi malam packing ku belum selesai, harus ke kantor juga” vera kelimpungan ==”
Aku hanya tertawa melihat tingkahnya “ya sudah tak tunggu di sini tak bantu packing, ente ke kantor aja. Pokoknya gak boleh gagal lagi brangkatnya.. APAPUN YANG TERJADI KITA AKAN TETAP BERANGKAT!”
“OK yan.. kita akan berangkat tunggu ya”
Ba’da sholat dzuhur di masjid dekat kos vera, ternyata vera sudah pulang dari kantor. Tepat pukul 13.00 wib kita menuju bungurasih menggunakan motor, memulai perjalanan ke mahameru hanya berdua, dilanjutkan naik bus ke malang, setelah itu naik len kearah tumpang. Sesampainya di tumpang hari sudah semakin sore hanya ada satu mobil pick up yang biasa membawa pendaki hingga ranu pani. Takut kemalaman kita segera memutuskan untuk menggunakan angkutan tersebut. Dalam mobil pick up untuk menghindari kebosanan aku berbincang-bincang dengan kakak supir yang sejak lama sudah menggeluti profesi mengemudinya. Bahkan pernah tertidur di hutan karena mobilnya mogok, wah wah super sekali..  Sedangkan vera tertidur, mungkin karena tadi malam begadang mengerjakan laporan kerjanya. Senja merah melewati rute tumpang-rani pani yang naik turun gunung membuat mata tak berhenti berkedip menikmati daerah pegunungan tengger dengan lukisan awan merah diatasnya. Subhanallah kuasa Ilahi yang tak bertepi.. 

# Jangan pernah meledek lagi karna kau akan kualat
              Masih di dalam mobil pick up. “loh mbak ini muncaknya cuman berdua?” Tanya kakak supir
“iya. Cuman berdua , awalnya mau berdelapan tapi gak jadi”
“looh kog gak jadi, itu cowok2nya masak kalah sama dua cewek gini”
“iya rencananya yang berangkat 8 orang 5 cowok 3 cewek tapi batal semua akhirnya tinggal kita berdua.. yang 2 cowok dulu bilangnya sudah pernah ke sini tapi cuman camp di ranu pani”
“weleh mbak. Kog yo nge camp Cuma di ranu pani . ranu pani itu parkiran.. waaah rugi temen sampeyan itu jauh-jauh kog Cuma sampai ranu pani”
Aku hanya tergelak tawa..
        Sampai di ranu pani adzan maghrib berkumandang. “wah yan, sudah gelap gini, kantor perizinan sudah tutup malam ini kita terpaksa tidur di ranu pani” kata vera. “haha.. iya. Kita tidur di musholla aja” sahutku sambil nyengir-nyengir teringat perbincangan di mobil pick up dengan kakak supir, sudah ngeledekin temenku yang dulu pernah nge camp di ranu pani.. akhirnya kualat aku pun malam ini harus ngecamp di ranu pani.. (ngeledekin orang sih)..
                Sesampai di mushollah.. tiba-tiba ada yang menyambut sambil bersalaman “ukhty dari mana?” seorang akhwat, mungkin karena melihat pakaianku yang sama stylenya mengira aku temannya.. ooowwh ternyata mereka adalah rombongan KAMMI Pala yang diketuai Liyuda juga sedang ingin melakukan pendakian. Ada yang dari banten, Palembang lampung, bahkan Kalimantan… mereka masih menunggu rombongan yang lain sehingga malam itu pun juga terpaksa menginap da ranu pani. Akhwat tidur di musholla dan ikhwan mendirikan tenda di luar.

# Berapa rombongan mbak? Cuma 2? Cewek semua?
                Pagi hari 12 September 2013. Begitu kantor perizinan buka kami langsung menyerbu dan bersiap untuk muncak.. horeee!!! Akhirnya muncak juga.. di kantor perizinan bapak penjaganya bertanya dengan nada terkejut “Berapa rombongan mbak? Cuma 2? Cewek semua?” .. ku jawab dengan tersenyum “iya pak. Sebelumnya sudah pernah ke sini kog” …”ooh ya sudah hati-hati ya mbak” pesan bapak penjaga. setelah perizinan selesai, aku dan vera tak lupa pamitan dengan rombongan KAMMI Pala. 

 Iseng nempel Fotocopy KTP di papan stiker dekat perizinan mendaki

Baru memasuki pintu gerbang kita bertemu dengan rombongan 5 orang cowok dari trisakti, percakapan yang sering terjadi saat mendaki yang pertama pasti saling Tanya asal? Dan rombongannya ada brapa?
“dari mana mbak?”
“Surabaya ITS, mas nya?
“trisakti, Jakarta, ini Cuma berdua aja mbak?”
“hhe , iya..”
“wuuiiih mantaap, hati-hati mbak. Kita duluan ya”
…………………
Tak lama kemudian bertemu lagi dengan rombongan dari UMM malang. Dan pertanyaannya sama. Dan reaksinya sama ==? “Berapa rombongan mbak? Cuma 2? Cewek semua?, wuiiih sangaar” ada apa sebenarnya ini.. bagiku dan vera kita sudah sering melancong cewek semua ketika survey tugas kuliah. Mulai dari pelosok Surabaya jembatan Suramadu sampai pesisir daerah Sidayu Gresik naik perahu pula. Disini kenapa orang-orang pada heran semua ya?

Waktu Maen ke Daerah Pesisir
 
# Maaf, jalanku seperti siput
Akhirnya sampai pos 1.. aku sudah ngos-ngosan sedangkan vera masih segar bugar.. menuju pos 2 aku sudah mulai sering berhenti istirahat. Sedangkan vera masih jalan terus tak kenal lelah “yan, tak tunggu di pos 2 ya.. “ ..”iya ver, duluan aja” sahutku sambil ngos-ngosan.. sampai pos dua ketemu vera. “yan, jalan lama amat ==” “hhe iya ver maaf, jalanku kayak siput” “ayo jalan lagi bentar lagi pos 3 ranu kumbolo”… daan jalanku semakin lambat vera lagi-lagi ku minta berjalan lebih dulu biar tidak selalu menoleh  kebelakang melihat siput yang ngos-ngosan ini. Akhirnya sampai pos 3 istirahat sejenak. Tiba-tiba datang 2 orang yang juga ingin melepas penat di pos 3. Pelajaran pertama yang hanya kudapatkan ketika mendaki gunung #SEMUA ORANG MENJADI RAMAH DAN SALING BERBAGI BEKAL
“Mbak dari mana?” Tanya salah seorang cowok tadi
“Surabaya”
“Loh aku yo Surabaya PPNS tapi sekarang sama rombongan magetan”
“Looh tetanggaan. Aku PWK ITS” sahutku riang karena kampus kami hanya terpisah oleh parkiran motor
“Anak JMMI ya mbak?”
“Loh kog tau?”
“Soalnya mbak muncak pake rok”
Ini di gunung dan aku masih di kenali sebagai anak LDK (Lembaga Dakwah Kampus) .. yah, memang tak dapat di sangkal rok dan jilbab lebar selalu identik sebagai ciri khas muslimah .. teringat sebuah pesan KEMANAPUN KAKI MELANGKAH, JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENANCAPKAN BENDERA DAKWAH, MENUNJUKKAN IDENTITAS MUSLIM YANG SEBENARNYA.. 

# Semangat ukhty !!!
 Turun dari pos 3 menuju Ranu Kumbolo, aku dan vera memutuskan untuk mendirikan tenda dekat tanjakan cinta agar besok pagi berjalan tidak terlalu jauh. Menuju area tanjakan cinta, Vera sudah berjalan jauh di depan sedangkan aku  tertinggal di belakang. Capek. Aku memutuskan duduk sejenak sambil mengambil nafas. Tiba-tiba ada rombongan dari arah berlawanan yang sepertinya sudah ingin turun. Aku hanya bisa tersenyum tak kuat menyapa sudah ngos-ngosan betul, beban di tas carier sepertinya kelebihan. “ayo semangat ukhty, sebentar lagi Ranu Kumbolo!” sahut orang terakhir dari rombongan tersebut sembari mengepalkan tangan memberi tanda semangat.. hah.. lagi-lagi ini di gunung dan aku di panggil ukhty , terharu hueeee T^T (karena biasanya yang manggil ukhty hanya anak-anak masjid dan nggk semuanya manggil aku ukhty, biasanya langsung panggil nama karena aku juga jarang memanggil dengan sebutan ukhty ataupun akhi hihi ^^v)

 Ranu Kumbolo

# Ranu Kumbolo
Malam itu aku kembali melepas rindu dengan seribu bintang gemintang di Ranu Kumbolo dan bulan yang menyabit. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

# Mbak PWK, Mas elektro.. sayang, ternyata kita tak berjodoh
13 Agustus 2013 pukul 08:00 wib. Aku dan vera melewati tanjakan cinta, menuruni padang lavender oro-oro ombo, memasuki area cemoro kandang dan jambangan. 


 Oro-oro Ombo, sayang, sedang musim kemarau, kalau musim hujan tempat ini akan menjadi padang lavender, sejauh mata memandang yang terlihat hanya bunga-bunga ungu

Tak sabar untuk segera sampai di jambangan karena jambangan adalah taman bunga edelweiss.. horeeee edelweiss, bunga abadi.. 

 Edelweis di Jambangan
saat melewati jambangan tiba-tiba dari arah kanan ada rombongan 5 orang cowok yang tampak tergesa. Satu orang  terakhir tiba-tiba menyapaku dari arah belakang.
“mbak, ITS ya?” Karena pada saat itu aku memakai jaket jurusan yang ada logo ITS nya.
“iya PWK ITS 09, masnya juga?” jaket elektro yang juga sangat familiar untuk mahasiswa ITS
“iya,  elektro ITS 09, berapa orang? Cuman berdua?”
“iya, Cuma berdua” (ini mungkin sudah beribu pertanyaan yang kujawab iya, Cuma berdua saat orang-orang menanyakan jumlah rombongan)
“waaah, sangaar nginep di kalimati kah mbak? Nanti bangun tendanya deketan aja. Biar nanti malam muncaknya bareng sama kita”
“iya nginep di kalimati, waah boleh. Tadi juga niatnya nyari barengan buat muncak nanti malam”
“ok. Mbak ketemu di kalimati ya. Tak duluan”
Mas elektro pun segera berlalu. Mungkin karena barengin jalanku yang seperti siput dia jadi jauh tertinggal dengan teman-temannya. Vera pun sudah tidak kelihatan lagi..
Sesampai di kalimati aku dan vera celingukan nyari mas elektro tadi.
“Assalamu’alaykum ukhty” tiba-tiba ada yang menyapa.
“wa’alaykum salam. Wah rombongan dari mana ini?” jawabku saat menoleh ternyata yang mengucapkan salam tadi adalah rombongan yang sedang memberekan tenda. Sepertinya ingin melanjutkan perjalanan pulang.
“ini kita dari KAMMI PURWOKERTO, ikhwannya mana ukh? Cuma berdua?”
hha pertanyaan ini lagi.. “ikhwannya nggak ada. Kita Cuma berdua”
“Masya Allah, akhwat tangguh muncak Cuma berdua”
Aku dan vera hanya bisa tersenyum entah sudah berapa orang dengan reaksi yang sama.
“loh. Ini akhwatnya mana?” sahutku lagi.
“owh salah ukh ini bukan kammi purwokerto tapi KITA (Kammi Ikhwan Tanpa Akhwat)”
Sejenak berbincang riang dengan rombongan kammi purwokerto. Aku dan vera melanjutkan mencari mas elektro tadi, taak bisa membayangkan kalau nanti malam tak ada barengan ke puncak, track yang berbahaya dan dimalam hari. Lelah mencari akhirnya bertemu dengan rombongan UMM yang ketika di Ranu Kumbolo tenda kita bersebelahan. Rombongan UMM 10 Orang 6 cowok dan 4 cewek.
“mau bangun tenda dimana mbak?” Tanya Hari yang ketua rombongan UMM
“masih nyari temen mas, tapi kog gak ketemu-ketemu ya”
“sudah mbak. Bareng kita aja muncak nanti malam. Tendanya tak pasangin mbak2nya masak aja dulu”
Alhamdulillah. Maaf mas elektro, sepertinya kita tak berjodoh. Aku dan vera akhirnya bergabung dengan teman-teman UMM dan akan menuju puncak bersama nanti malam.

~~ bersambung dulu ^^ kisah selanjutnya ::


# Merangkak menuju puncak dewa 3676 mdpl
# Naik 3 langkah Mundur 1 langkah
# Loh… mas elektro lagi
# Mbak? Tuk.. tuk.. kog membeku?
# Alhamdulillah mimpi yang benar-benar nyata PUNCAK MAHAMERU
# Perpisahan dengan pulau Jawa
# 2 malam di kali mati
# Cerita Nabi – Nabi
# Sunrise di gunung, sunset di laut, tapi aku lebih suka menatap langit malam dari manapun
# Siput yang semakin melambat
# Ini adalah perjalanan hati
# Gununglah yang mempertemukan dan mempersatukan hati kita