Surat Untuk Adikku Tersayang

Sabtu, 06 September 2014

| | | 0 komentar


Maaf adik, kakakmu ini begitu pengecut mencurahkan isi hatinya. tak tau suatu saat kau membaca ini atau tidak :)

Hai adik apa kabarmu di asrama yang baru?
Apa kabarmu dengan kelas baru?
Apa kabarmu dengan teman-teman baru?
Ku harap tak ada lagi yang usil mengganggumu seperti yang kau ceritakan dulu
Ku harap kau bisa lebih nyaman di tempat baru
Sekarang kau sudah beranjak menjadi anak kelas SMA
Ku harap kau tak ikut-ikutan ababil seperti anak SMA dengan cap cabe-caben jaman sekarang
Ah. Aku begitu mengkhawatirkanmu
Semoga sekolah yang sekarang benar-benar bisa mendidikmu tumbuh menjadi seorang gadis muslimah sholehah

Hai adik
Aku begitu khawatir ketika kau mulai menggandrungi film-film korea itu
Nanti akan kuberikan film-film sarat hikmah tentang perjuangan Rasul, sahabat dan tabi’in melalui emailmub. Ku harap kau bisa sedikit demi sedikit berhenti mejadi maniak film—film korea itu.

Hai adik
Sudah sampai mana pelajaranmu sekarang? Apa yang menjadi kesulitanmu selama ini?
Fisika? Ah maafkan aku yang hanya bisa separuh mengajarimu tentang perhitungan perpindahan energy
Kimia? Ah, maafkan aku yang belum mengecek ingatanmu tentang perbedaan senyawa, molekul dan kawan-kawannya
Seni? Ah, maafkan aku yang hanya sempat mencontohkan menggambar bangun ruang berikut warna gradasi gelap terangnya. Tak sempat membimbingmu saat mengerjakannya
Aku berharap bisa segera pulang untuk segera menjawab apa yang tak kau mengerti

Hai adik
Kau tau betapa senangnya aku saat kau bilang ingin sepertiku, menggunakan jilbab lebar dan mulai meninggalkan celana jeans mu
Kau tau betapa senangnya aku saat kau mulai membaca buku-buku yang aku baca dan aktif bertanya.

Hai adik
Aku sebenarnya sangatlah malu saat kau begitu membanggakan kakakmu ini di depan teman-temanmu
“kakakku seorang perancang kota”
 “lihat ini gambar dan kerajinan bikinan kakakku”
“kakakku bisa membuat gantungan kunci yang ada potomu kau mau pesan?”
Aku tak sehebat yang kau bayangkan adikku sayang.
Sungguh miris hati kecilku berkata “aku belum pantas untuk kau banggakan”
Sungguh maafkan kakakmu ini

Hai adik
Sungguh aku sangat ingin memperhatikanmu lebih
Sungguh banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu
Sungguh banyak tempat yang ingin ku jelajahi bersamamu
Sungguh aku sangat mengkhawatirkanmu
Tunggulah aku pulang sebentar lagi
Tu titipkan dirimu pada Sang Pemilik Jiwa
Semoga kau menjadi muslimah yang sholehah

#Untuk adikku Nur Annisa Fitri