Jika Suatu Saat Nanti Kau Jadi Ibu

Kamis, 12 Desember 2013

| | | 0 komentar
Pesan Dari Majalah Ummi

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
Ketahuilah bahwa telah lama umat menantikan ibu yang mampu melahirkan pahlawan seperti Khalid bin Walid.
Agar kaulah yang mampu menjawab pertanyaan Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia:

“Ataukah tak lagi ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan?
Seperti wanita-wanita Arab yang tak lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid?”

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah seperti Asma’ binti Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus berjuang melawan kezaliman.

“Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah mulia, atau mati syahid!),” kata Asma’ kepada Abdullah bin Zubair.
Maka Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman. Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid.
Namanya abadi dalam sejarah syuhada’ dan kata-kata Asma’ abadi hingga kini.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya.
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun.

Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.

Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.

Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an. Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.

Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya. Seperti Ummu Habibah.
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya.

Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya: “Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu.

Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya. Peliharalah keselamatannya,panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, amin!”

Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman.

Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu. “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak.
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan.

Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani. Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.

suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses.

Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu. Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu. Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri.

Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor. Bukan hanya b03, bahkan doktor terkemuka di dunia. Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.

Yang Terserak

Selasa, 10 Desember 2013

| | | 0 komentar
Sudah hampir 2 bulan dirumah.. membuatku membuka lagi sisa "harta karun" yang berdebu,,, ada banyak kumpulan herbarium tulang daun yang ku kumpulkan sejak SD, nantilah kapan2 kan kuceritakan soal herbarium itu.. yang menarik adalah kumpulan kertas2 lusuh gambar2 komik yang kubuat sewaktu SMA ketika bergabung dengan tim majalah sekolah... 2 tahun selalu stagnan dalam posisi "ilustrator" tak apa aku menyukainya hingga akhirnya. benar-benar ingin memutuskan untuk menjadi ilustrator atau ahli desain atau komikus atau apa lah yang berbau dengan hal-hal seperti itu.... hmmmm.. sekarang? jelas masih bisa jika masih menginginkan impian itu hanya saja... maafkan aku... masih belum bisa lepas dari rasa malas ini hihihi


Yup WELCOME in my Zone... ( biasa lah masa SMA.. rada2 alay gitu wajar =D )





# Serial Xena.. tentang seorang kakak yang sifatnya masih sangat kekanak-kanakan mempunyai adik laki-laki yang sifatnya malah lebih dewasa.. sayang sekali scanner saya sedang "sakit" sodara-sodara jadi hanya bisa lewat foto. gak jelas tulisan dan gambarnya
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------








# Serial Bejo dan Lusi.. ini adalah serial wajib di majalah SOLUSI.. sudah ada sejak kakak-kakak seniar menerbitkan majalah pertama... cerita tentang kekonyolan anak2 SMA dengan tokoh utama bernama bejo dan lusi.. karena SMA kita adalah SMA yang ber asrama. dengan menerapkan pendidikan terpisah gedung laki-laki dan perempuan hingga tak pernah bisa saling bertemu langsung ada2 saja cerita konyol yang sering terjadi dan menjadi request di serial Bejo and Lusi ini.. 
------------------------------------------------------------------------------------------------




 " Segenap warga SOLUSI mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H"
( sekarang udeh 1435 H , artinya sudah 7 tahun lalu hmmm)


# Ini komik untuk Solusi corner yang tiap seminggu sekali di tempel di setiap kelas di seluruh SMA bisa berupa 1-2 lembar kertas HVS yang memberikan info dan isu terkini seputar sekolah, event, komik, hingga rubrik tisam2 (titip salam, ini ni yg paling rame biasanya ==")

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Dan masih banyak yang terserak lainnya.. =D semoga masih tetap terus berkarya dan bermanfaat












Filosofi Pelangi

| | | 2 komentar

Siang nulis tentang filosofi pelangi.. sorenya ketemu pelangi beneran =D Alhamdulillah... benar-benar Rindu yang kesampaian :) terimakasih Allah..

Ketika kau sudah merasa lelah berjalan,
Berhentilah sejenak
Lihatlah ke atas sana
Allah telah melukis pelangi untukmu..


Jalan menuju pelangi di bonceng kakak, kakakku yang guru kesenian.. aku belajar banyak darinya


Lewat salah satu tugu di Kota Pelaihari, Tanah kelahiran... Tugu ini mencerminkan salah satu sisi kehidupan sehari hari penduduk kota ini yang memelihara sapi dan bertanam jagung..


ini tepat di samping rumah, sebenarnya pelanginya sedang penuh kelihatan setengah lingkaran, dan ada dua pelangi.(coba perhatikan baik2) . subhanallah.. tapi karena terbatas kamera dan kurang ahli fotography jadi hasil jepret2nya =="




Sudah gelap karena sudah 18.18 WITA 




Mengenang 26 tahun INTIFADHAH

| | | 0 komentar


ketsuekigata kun~ manga/anime lucu tentang golongan darah

Kamis, 21 November 2013

| | | 3 komentar
ketsuekigata kun pada awalnya adalah manga jepang tentang karakteristik manusia berdasarkan golongan darah. katanya niih di jepang kalau mau menempatkan posisi jabatan di perusahaan selain keterampilan personal juga dilirik-lirik golongan darahnya tipe apaan, kali aja ternyata itu alien yang kagak punya golongan darah kayak manusia normal misalnya? nah looo bisa berabe dah XD ... haha bukan karena takut perusahaannya diselundupin ma alien kog. tapi berdasarkan survey golongan darah di Jepang. Ada golongan darah yang menonjol dan bisa di percaya ketika melakukan sesuatu. misalnya golongan darah tipe A yang paling bisa diajak kerja sama, tipe O yang paling pandai melakukan analisa dan tipe B yang memiliki kreatifitas tinggi.

Beberapa waktu yang lalu ketsuekigata kun sudah dibuat versi anime sampai 12 episode... bahkan sampai episode 4 sudah didubbing pakai bahasa Indonesia. di akhir anime selalu di katakan bahwa "Jangan menjudge orang dari golongan darahnya, selalu berusaha menjadi orang yang lebih baik itu kuncinya" (kurang lebih terjemahan Indonesianya seperti itu)

Semua yang dipaparkan dalam manga anime ketsuekigata kun ini adalah berdasarkan hasil survey, yang jelas manga anime ini sangat menghibur dan kita jadi punya pengetahuan tentang karakteristik kebanyakan berdasarkan goldarnya.


Buat aku yang punya golongan darah A. gambar diatas adalah jawaban sakit pencernaan akut yang selama ini sering menyerang dengan tiba-tiba padahal pola makannya biasa saja gak aneh-aneh. ternyataaa itu adalah efek amarah yang ditahan.......XD







=============

Tentang isi hati... sekali lagi ini berdasarkan hasil survey


================================

Cerita lagi mandi, naah ini juga pernah kualami dulu waktu awal-awal tinggal di ma'had yang berasrama jauh dari orang tua sukanya nangis waktu mandi, maluuuuu laah kalau nangis di depan temen-temen XD  beberapa kali nangis di kamar mandi hingga akhirnya menemukan tempat nangis paling sip sampai sekarang, yaitu di masjid yang sepi.


==============================

Sekali lagi tulisan ini juga bukan bermaksud menjudge orang lain berdasarkan golongan darahnya hanya ingin berbagi pengetahuan dan juga hiburan, karena bagi penggemar anime, anime ini bisa sangat menghibur looh XD. jadi jangan bersedih hati dan berkecil hati jikalau fakta yang disebutkan manga anime ketsuekigata kun ada yang tidak sesuai, yang penting adalah kita harus selalu memperbaiki diri okaaay tidak peduli golongan darahnya apa. 

Apalagi untuk umat islam, memperbaiki diri itu hukumnya wajib ain. Bukankah setiap Muslim dituntut untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Hadis Rasulullah yang sangat populer menyatakan, ‘‘Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, adalah orang yang beruntung”. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi, dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin, adalah orang celaka.”




Bubur Asyura Tradisi Suku Banjar Memperingati 10 Muharram

| | | 0 komentar

Sore menjelang maghrib 10 Muharram 1435 H/16 November 2013 M

“Bubur Asyuranya ding” (bubur asyuranya dek) seketika aku menoleh pada pemilik suara tadi, berbalik arah setelah selesai mengunci pintu toko usaha keluarga ini. Sejenakku amati pemilik suara itu berpeci, baju koko lengkap dengan sarungnya sambil mengulurkan satu mangkuk kecil berisi bubur asyura dalam plastik.

“Gasan ulun kah?” (buat saya?) balasku yang keheranan.
“iya gasan ading” (iya, buat adek)

“Dari mana ini? Ooo pesantren tahfidz dihiga ulun yang bubuhan hadramaut itu kah?” (Dari mana ini? Dari pesantren tahfidz disebelah (yang dipangku orang-orang lulusan Hadramat, Yaman, Timur tengah ) ya?) tanyaku lagi yang baru mengerti sosok ini datang dari mana.

“Inggih” (iya)

“Makasih lah” (Terima kasih)

Pulang kerumah sudah ada 2 mangkuk bubur asyura juga di atas meja makan¸wah wah bukan aku saja yang dapat bubur asyura nih. Ibu yang membuat bubur dengan ibu-ibu pengajian membawa bubur yang telah dibuat bersama-sama dan kakak yang dapet bubur dari surau sebelah.

Apaan sih bubur asyura? Kok 10 muharram malah bagi-bagi bubur? Kan anjurannya puasa kok malah pada makan bubur?

Eeeiiitss jangan salah paham dulu nih. Itu bubur juga dimakannya setelah adzan maghrib lah. Ini adalah tradisi masyarakat banjar melayu yang memang dari jaman beauhula sudah dilakukan. Sejarahnya gimana sih? Dan kenapa harus bubur coba? Kenapa bukan soto banjar atau ketupat kandangan sekalian? Kan katanya ini adalah budaya yang turun temurun, makanan khas kalsel kan yang paling trend soto banjar sama ketupat kandangan. Wah kenapa ya? Kita tilik langsung aja deh asal usul bubur asyura ini.

Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura diperingati dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunah Hari Asyura.

Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim, khususnya Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram.
·        Bebasnya Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir besar.
·        Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz.
·        Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemua dengan Nabi Yusuf pada hari Asyura.
·        Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah.
·        Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal.



Pembuatan bubur asyura ini diperingati untuk mengenang sekaligus mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bersejarah bagi kaum Muslim sejak Nabi Adam alaihi salam (AS), manusia pertama yang diciptakan Allah SWT hingga kenabian Muhammad SAW, rasul terakhir sampai akhir zaman.
Disebutkan dalam kitab:

1. Nihayatuz Zain (Syeikh Nawawi)
2. Nuzhatul Majalis (Syeikh Abdul Rahman Al-Usfuri)
3. Jam’ul Fawaid ( Syeikh Daud al-Fatani)

Bahwa ketika bahtera Nabi Nuh berlabuh di Bukit Judi, baginda menyuruh kaumnya mengumpullkan barang makanan yang ada. Antara bahan yang dapat dikumpulkan ialah kacang baqila’/ kacang ful, kacang adas, ba’ruz , tepung , kacang hinthoh dan lain-lain. Semuanya ada tujuh jenis bijian lalu dimasak.

Dalam syair Imam Ibnu Hajar al-Asqalani pula dinyatakan:
“Pada Hari ‘Asyura ada 7 yang dimakan yaitu gandum (tepung), beras, kemudian kacang mash (kacang kuda), dan kacang adas (kacang dal). Dan kacang himmash (kacang putih), dan kacang lubia (sejenis kacang panjang) dan kacang ful.”

Tentunya karena bukan hadis nabi yang shahih tradisi ini bukanlah merupakan sesuatu yang bersifat Sunnah Rasul namun tidaklah jadi kesalahan kepada siapa saja yang ingin memasak, menjamu atau memakan bubur yang dinamakan bubur ‘Asyura itu. Sementara itu, sejumlah ulama atau pemuka agama Islam suku Banjar selalu mengingatkan, pembuatan bubur asyura bukan perintah Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW, tapi hanya sebuah tradisi. Oleh karena itu kaum Muslim berhati-hati dalam menyikapi hari asyura ataupun niat dalam pembuatan bubur asyura agar jangan sampai menimbulkan kesyirikan atau kemusyrikan. Pergunakan tradisi ini untuk memperolah pahala bersilaturrahim, pahala bergotong-royong, pahala memberi orang makan, dan menunjukkan indahnya persaudaraan umat Islam.

Wallahu’alam bi shawab

Pahlawan Lahir Dari Kegagalan Masa Lalu (untuk melanjutkan mimpi yang belum selesai)

Sabtu, 09 November 2013

| | | 0 komentar
Nasihat kepahlawanan oleh Ustadz Anis Matta :
Jangan pernah menyangka bahwa seseorang pahlawan selalu meraih prestasi-prestasinya dengan mulus, atau bahkan tidak pernah mengenal kegagalan. Kesulitan-kesulitan adalah rintangan yang diciptakan oleh sejarah dalam perjalanan menuju kepahlawanan. Karena itu, peluang kegagalan sama besarnya dengan peluang keberhasilan. “Kalau bukan karena kesulitan, maka semua orang akan menjadi pahlawan,” kata seorang penyair Arab, Al-Mutanabbi.

Membebaskan konstantinopel bukanlah pekerjaan mudah bagi seorang pemuda berusia 23 tahun setangguh Muhammad Al-Fatih Murad. Pembebasan pusat kekuasaan Imperium Romawi itu, kata orientalis Hamilton gibb, adalah mimpi delapan abad dari kaum muslimin. Semua serangan gagal meruntuhkan perlawanan kota itu sepanjang abad-abad itu. Dan serangan-serangan awal Muhammad Al-Fatih Murad juga mengalami kegagalan. Kegagalan itu sama dengan kegagalannya sebagai pemimpin negara, ketika pada usia 16 tahun ayahnya menyerahkan kekuasaan kepadanya.

Akan tetapi, bila Muhammad Al-Fatih kemudian berhasil merebut kota itu, kita memang perlu mencatat pelajaran ini: “Bagaimana seorang pahlawan dapat melampaui kegagalan-kegagalannya dan merebut takdirnya sebagai pahlawan?”

Rahasia pertama adalah mimpi yang tidak selesai. Kegagalan adalah perkara teknis bagi sang pahlawan. Kegagalan tidak boleh menyentuh sedikit pun wilayah mimpinya. Mimpi tidak boleh selesai karena kegagalan. “Dan tekad seperti ini akan merubah rintangan dan kesulitan menjadi sarana mencapai tujuan,” kata Said bin Al-Musayyib.

Begitulah, tekad mereka melampaui kegagalan, sampai rintangan yang menghadang jalannya tak sanggup menatap tekadnya, maka ia tunduk, lalu memberinya jalan menuju penghentian terakhir dari mimpinya. “Kalau tekad seseorang benar adanya, maka jalan menuju tujuannya pastilah jelas,” kata pepatah Arab.

Rahasia kedua adalah semangat pembelajaran yang konstan. Seorang pahlawan tidak pernah memandang dirinya sebagai Superman atau Malaikat. Ia tetaplah manusia biasa. Dan kegagalan merupakan bagian dari tabiat kehidupan manusia, maka ia “memaafkan” dirinya untuk kegagalan itu. Namun, ia tidak berhenti sampai disitu. Kegagalan adalah objek pengalaman yang harus dipelajari, untuk kemudian dirubah menjadi pintu kemenangan. Demikianlah seharusnya kita mendefenisikan pengalaman: bahwa ia adalah investasi pembelajaran yang membantu proses penyempurnaan seluruh faktor keberhasilan dalam hidup.

Rahasia ketiga adalah kepercayaan pada waktu. Setiap peristiwa ada waktunya, maka setiap kemenangan ada jadwalnya. Ada banyak rahasia yang tersimpan dalam rahim sang waktu, dan biasanya tidak tercatat dalam kesadaran kita. Akan tetapi, para pahlawan biasanya mempunyai cara lain untuk mengenalinya, atau setidaknya meraba-rabanya, yaitu firasat. Mereka “memfirasati zaman” walaupun ia mungkin benar mungkin salah, tetapi ia berguna untuk membentuk kecendrungannya. Firasat bagi mereka adalah faktor rasional. Perhitungan-perhitungan rasional harus tetap ada, tetapi keputusan untuk melangkah pada akhirnya bersifat intuitif. Begitulah akhirnya takdir kepahlawanan terjembatani dengan firasat untuk sampai ke kenyataan.


Seperti juga kegagalan, ada bentuk lain dari rintangan yang menghadang seorang pahlawan. Musibah. Yang dimaksud musibah disini adalah semua bencana yang menimpa sesorang yang mempengaruhi seluruh kepribadiannya dan juga jalan hidupnya. Misalnya, kematian orang terdekat seperti yang dialami Rasulullah saw saat meninggalnya Khadijah ra dan Abu Thalib. Yang sangat berat dari musibah-musibah itu adalah menimpa fisik dan mempengaruhi ruang gerak seorang pahlawan. Misalnya, kebutaan, ketulian, atau kelumpuhan. Kenyataan seperti ini tentu saja membatasi ruang gerak dan menciptakan keterbatasan-keterbatasan lainnya.

Namun, masalahnya sesungguhnya bukan disitu. Inti persoalannya ada pada goncangan jiwa yang mungkin ditimbulkan oleh musibah tersebut. Goncangan jiwa itulah yang biasanya mengubah arah kehidupan seseorang. Sebab, musibah itu mungkin menghilangkan kepercayaan dirinya, membabat image dirinya ditengah lingkungannya, membabat habis harapah-harapan dan ambisi-ambisinya serta menyemaikan keputusasaan dalam dirinya. Jalan yang dihadapannya seperti menjadi buntu dan langit kehidupan menjadi gelap, maka mimpi kepahlawanannya seperti gugur satu demi satu.

Akan tetapi, para pahlawan selalu menemukan celah dibalik kebuntuan, dan memiliki secercah cahaya harapan dibalik gelapnya kehidupan. Yang pertama mereka lakukan saat musibah itu datang adalah mempertahankan ketenangan. Sebab, inilah akar keseimbangan jiwa yang membantu seseorang melihat panorama hidup secara proposional. Keseimbangan jiwa inilah yang membuat seseorang tegar didepan goncangan-goncangan hidup.

Yang kedua adalah mempertahankan harapan. Sebab, harapan, kata Rasulullah saw, adalah rahmat Allah bagi umatku. Jika bukan karena harapan, takkan ada orang yang mau menanam pohon dan takkan ada ibu yang mau menyusui anaknya. Harapan adalah buah dari kepercayaan kepada rahmat Allah SWT dan juga kepada kemampuan Allah SWT melakukan semua yang ia kehendaki.

Yang ketiga adalah mempertahankan keberanian. Dan keberanian adalah buah dari kepercaan diri yang kuat dan juga anak yang lahir dari tekad baja. Keberanian dibutuhkan untuk menembus keterbatasan-keterbatasan pada ruang gerak dan hambatan yang tercipta akibat perubahan pada image.

Yang keempat adalah mempertahankan semangat kerja di tengah keterbatasan-keterbatasan itu. Dalam banyak kasus, keterbatasan-keterbatasan justru membantu memberikan fokus pada arah dan target serta konsentrasi yang kuat. Yang kita lakukan disini adalah memenuhi ruang yang tersedia dengan amal dan karya.

Begitulah para pahlwan mensiasati musibah. Maka, kebutaan tidak dapat menghambat Syeikh Abdul Aziz bin Baz merebut takdirnya sebagai ulama besar abad ini. Ketulian juga gagal mencegat perjalanan Mustafa Shadiq Al-Rafi'i menuju puncak, sebagai salah satu sastrawan muslim terbesar abad ini. Dan kelumpuhan menyerah didepan tekad baja Syeikh Ahmad Yasin yang menjadi mujahid besar abad ini, bukan saja dalam melawan kebiadaban israel, tetapi bahkan menentang dunia.

Anis Matta


Diamlah sebentar

Rabu, 04 September 2013

| | | 0 komentar


Ssssstt…. Diamlah sebentar

Pejamkan mata sejenak

Rasakan desau angin berhembus

Biarkan menyapa lembut



Sssst … duduklah sejenak kalau kau lelah

Nikmatilah masa sepimu,

Disini telah jauh dari hiruk pikuk

Tak akan ada yang tau



Ssssttt… Pandanglah sejenak disekitarmu

Hijau padang rumput

Embun menjelma kabut

Perahu tertambat disungai sana



Ssssstttt… Perhatikan lagi dengan seksama

Sungguh indah langit di atas sana

Betapa sempurna ciptaan-Nya


Stttttt  Borneo…. Aku datang lagi
Untuk menyapamu kembali
Tak akan pernah pergi lagi