Gate 25 : Pintu Gerbang Utama Menuju Raudhah bagi Jamaah Perempuan

Senin, 03 April 2017

| | |
Adalah Raudhah lokasi yang fenomenal dan sangat bersejarah itu. Letaknya terdapat di dalam Masjid Nabawi yaitu diantara mihrab Rasul yang dulunya merupakan rumah Aisyah ra dan Mimbar Rasul, luasnya kurang lebih 144 m2 yang sekarang ditandai dengan kubah hijau, tiang menara, ornament yang khas mulai dari tiang hingga langit-langitnya dan ditambah dengan karpet hijau muda yang memiliki wangi yang khas, hingga di luar masjid pun ada yang jual minyak wangi Raudhah namanya, baunya mirip dengan yang ada pada karpet di Raudhah. Konon Raudhah ini dipercaya sebagai salah satu tempat istijabah yaitu terkabulnya do’a, hingga wajar jika berebut orang-orang untuk memasukinya. Riwayat shahih yang saya dapatkan mengenai Raudhah adalah hadits  Nabi yang berbunyi “Di antara rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga” (Muttafaq, Alaih). Itulah sebabnya banyak sekali yang menginginkan untuk beribadah ataupun berdo’a di Raudhah  ini, ingin merasakan beribadah di taman surga? Siapa yang tidak penasaran dengan tempat ini bukan? Setidaknya kita bisa melihat taman surga sewaktu di dunia hehe.

Kubah hijau itulah lokasi Rhaudhah
Bagi jamaah laki-laki Raudhah dibuka setiap saat 24 jam. Sedangkan bagi jamaah perempuan ada waktu-waktu khusus untuk dapat ke Raudhah yaitu setelah sholat shubuh, setelah sholat dzuhur dan setelah sholat isya, waktunya terbatas dan haruslah mengikuti tata cara dan prosedur dari askar. Baiklah berikut saya berikan beberapa  trik untuk dapat melaju mulus menuju Raudhah karena Alhamdulillah selama 8 hari di madinah setiap hari saya ke Raudhah bahkan ada yang sehari 2 kali saya mendatangi Raudhah, dan tempat ini benar-benar membuat rindu kawan, selalu ingin kesana dan kesana lagi.

Pertama, bagi jamaah perempuan jika ingin ke Raudhah haruslah kita perhatikan fisik kita, makan yang banyak dulu di hotel sebelum ke Masjid bila tidak sempat bawalah bekal roti atau kurma karena memang diperlukan waktu yang lumayan cukup lama untuk ke Raudhah ini. Pengalaman saya jika saya ke Raudhah setelah shubuh kita akan keluar dari Raudhah pukul 09.00 pagi, jika setelah Dzuhur selesai atau pulang dari Raudhah adalah pukul 15.00 dan itu mepet dengan waktu ashar apabila kita ingin kembali ke hotel. Dan jika ke Raudhah setelah Isya, beberapa kawan saya sempat pulang dulu untuk makan malam biasanya kemudian kembali lagi ke gate 25 karena hotel kami memang dekat dengan gate 25, setelah Isya adalah waktu banyak-banyaknya jamaah membludak ingin ke Raudhah lebih banyak dari pada setelah shubuh ataupun dzuhur hingga akhirnya paling cepat kita dapat pulang pada pukul 23.00 atau paling malam pukul 01.00 dini hari. So, makan yang lahap ya guys perhatikan waktu-waktunya, apalagi kalau hari jum’at karena hari jum’at ini penduduk lokal Saudi juga membludak mereka berdatangan dari Jeddah, Makkah, Riyadh, Thaif bahkan Madinah sendiri. Kalau menurut saya waktu yang paling lapang, paling khusyuk beribadah di Raudhah adalah pada saat setelah Dzuhur karena orang-orangnya tidak sebanyak di waktu shubuh dan Isya, ya memang sih kita akan mengorbankan jatah makan siang kita di hotel. Tapi tak apalah minum air zam-zam saja buat sahabat Abu Dzar Al-Gifari sudah sangat mengenyangkan loh.

Gate 25
Kedua, perhatikan waktunya seperti yang telah saya sebutkan tadi, apakah saudari akan ke Raudhah setelah shubuh, dzuhur atau Isya’ ? kalau bisa saudari sudah persiapkan diri untuk sholat berjamaah di waktu yang saudari pilih menuju ke Raudhah dan pastikan tempatnya adalah gate 25 atau Utsman bin Affan Gate karena di shaf pintu 25 ini setelah sholat kita akan di buat kelompok-kelompok oleh askar yang akan membimbing kita menuju jalan ke Raudhah. Setelah sholat askar  akan membawa papan untuk pengelompokan grup. Kelompok ini berdasarkan suku ada Arab untuk arab adalah mereka kelompok yang berbahasa arab seperti mereka yang dari Arab Saudi sendiri, Yaman, Sudan, Nigeria, Mesir dan bangsa yang menggunakan bahasa arab lainnya. Kemudian ada juga Turkiye Grup, ini adalah kelompok untuk orang turki. Hidustan grup untuk kelompok Pakistan, Bangladesh dan India. Dan untuk kita jamaah Indonesia ada kumpulan berbahasa melayu namanya, kita tergabung dengan Malaysia, Singapura dan Brunai, kadang juga askar  menyelipkan beberapa warga negara Amerika  dalam kumpulan berbahasa melayu ini alasannya karena jamaah kita dinilai sebagai jamaah yang paling tertib dan sabar. Alhamdulillah ya. Oh iya kumpulan berbahasa melayu ini tempat berkumpulnya jika dari gate 25 maka kita akan berjalan lurus saja ke depan hingga mendekati shaf terdepan, lewatnya jalan tengah ya. Nah sebelum sampai shaf terdepan perhatikan sebelah kiri jalan, jika terdapat rak Al-Qur’an saudari bisa ambil shaf yang di belakang rak tersebut karena disitulah kumpulan berbahasa melayu akan dikelompokkan. Waah. Seharusnya ini sudah masuk trik yang ketiga ya,, hampir lupa. Baiklah.
Kumpulan berbahasa melayu kumpul disini dulu ya

Ketiga. Ambillah shaf untuk sholat berjamaah seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya di dekat kumpulan berbahasa melayu akan di kumpulkan paling aman ya di belakang rak Al-Qur’an. Karena setelah sholat askar yang membawa papan yang bertuliskan kumpulan berbahasa melayu akan berteriak-teriak “ibu sini... milayu sini...milayu sini... ibuuuu... sini sini” dan apabila ternyata dikelompok kita ada orang hindustan askar tersebut akan berteriak ”bajiii.... taraf.. taraf...” hehe saya senang sekali memperhatikan askar apabila sedang berteriak teriak.

"Ibu milayu sini"

Keempat. Ikutilah askar dengan patuh dan tertib karena memang kelompok kita biasanya diberikan kesempatan yang terakhir dengan tujuan kita bisa lebih tenang dan khusyuk beribadah di Raudhah. Jika askar berkata “ibu dhudhuk” maka duduklah kita. Jika askar berkata “ibu jalan...” maka jalan lah kita. Ikuti saja maka InsyaAllah kita akan sampai ketujuan.

yak ikuti saja askarnya sampai ke Taman Surga
Ada kawan yang pernah mencoba menyelinap ke grup Turki tak ayal beliau yang kalah postur dengan mereka terjepit diantara tubuh mereka yang besar-besar. Ada pula kawan yang sengaja menggunakan abaya hitam lengkap dengan cadar agar bisa masuk ke grup arab karena memang grup arab lah yang di dahulukan. Tapi lagi-lagi bagi saudari yang bertubuh mungil macam saya jangan sekali-sekali untuk mencobanya, biarlah kita bersabar menunggu giliran sambil membaca Al-Qur’an ataupun berdzikir pada saat menunggu itu, lebih menenangkan, hati menjadi lebih lapang dan InsyaAllah akan dipermudah Allah jalannya, Bukankah beribadah di Masjid ini menjadi berlipat ganda pahalanya, beribadah sambil menunggu tak ada salahnya bukan?. 

Alhamdulillah atas pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita telah sampai di Raudhah. Walaupun terhalang pembatas putih tapi kita dapat melihat sedikit bagian atasnya. Lihatlah di sebelah kiri kawan bagian atas yang berwarna hijau itu adalah Makam Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam, kemudian juga berjejer di sebelahnya makam Sabahat Mulia Abu Bakar Rhadiallahu’anhu sebelahnya lagi Makam Sahabat Mulia  Umar Rhadiallahu’anhu juga terdapat Makam Bilal Rhadiallahu’anhu. Sebelah kanannya adalah Mimbar Rasul yang terdapat kisah sejarah kurma menangis itu, Assalamu’alaika yaa Rasulallah... Assalamu’alaika yaa Habiballah....


0 komentar: