Menoleh ke belakang

Kamis, 23 Januari 2014

| | |
Sudah hampir seperempat abad (23 tahun) tak ada salahnya menoleh ke belakang berkaca pada masa lalu.

1. Didalam kandungan
Kata ibuku aku bukan bayi normal *naah loo bayi alien jangan2.. ya bukan bayi alien juga. kalau normalnya bayi itu lahir pada usia kehamilan 9 bulan. aku lahir pada usia kandungan sudah memasuki bulan ke 10 bahkan hampir ke 11 *gak apalah toh imam syafi'i 4 tahun dalam kandungan sang ibu.. selain lama didalam kandungan ternyata aku juga di bawa jalan2.. gak tanggung-tanggung , perjalanan hampir 120 km bolak-balik dari kabupaten hulu sungai tengah menuju kabupaten tanah laut di tempuh dengan vespa.. dari laut ke sungai ke laut lagi ceritanya *itu ketika kehamilan memasuki usia 7 bulanan karena pada saat itu nenekku telah dipanggil Illahi Robbi di kabupaten hulu sungai

2. Setelah lahir
Alhamdulillah, tangisan bayi di senja merah 23 januari itu telah merekahkan senyum kebahagiaan seorang ibu setelah sempat bersedih hati beberapa lama akibat kegagalan pada kehamilannya yang kedua (baca : keguguran ) dan Masya Allah, anak yang dilahirkan itu kepalanya gak botak sodara2 alias sudah ditumbuhi rambut lebat dan 2 gigi yang hampir tumbuh di mulutnya *kelamaan dalam perut kali ya jadi udah tumbuh semua gitu

3. Waktu aku RA (Raudathul Alfa) setingkat Tk
naaah masuk RA bisa dibilang gak normal lagi neeh.. aku duduk dibangku RA 3 Tahun beroow.. normalnya kan cuman 2 tahun yak. itu karena kata ibu udah gemes aja mau masukin ke RA waktu umur 3 tahun. akhirnya di tahun ketiga bingung sendiri deh "loooh kok temen2ku yang lain udah pada SD yak? jangan2 aku tinggal kelas hueeeeeee X(

4. Waktu SD
Naah waktu kelas 3 SD aku sempet berantem sama anak cowok yang duduk di sebelah ku, sampai bogem-bogeman loooh.. sistem duduk yang mengharuskan duduk selang-seling cowok cewek membuat risih dan di rumah kagak ada tuh yang namanya cowok selain ayah. jadilah aku mulai beradaptasi dengan makhluk aneh yang bernama lelaki. ternyata menyebalkan sampai baku hantam gitu *lupa persoalan awalnya apa, biasalah anak kecil yang jelas anak cowoknya yang bikinmasalah duluan dan bogem duluan trus ku bales deh. Berakhir dengan anak cowoknya yang nangis.

5. Waktu MTsN
masa mts alias madrasah tsanawiyah, mulai bosan dengan pelajaran padahal waktu sd niih. nilaiku lumayan laah. habis sekolah langsung pulang baca buku, majalah annida, majalah hanif, serial latansa male cafe, serial syakila. dan komik shonmagz lengkap episoda 1-100 kiriman sodara dari jakarta dan cirebon. kadang maen ke perpustakaan daerah kalau sore ngaji di pesantren syuhada, *masa-masa jadi anak baik ceritanya gak ada cerita nakal lagi =D

6. Waktu SMA
naah ini batu loncatan nih kemandirianku di uji ketika harus menuntu ilmu di pulau jawa. disinilah masa perantauan berawal. agak nakal "sedikit" waktu di bangku SMA ini tepatnya di SMA Darul Ulum 2 pendidikan di pesantren.. nakalnya jadi suka loncat2 bajing gitu. suka loncat pager pemisah asrama sama sekolah karena telat, walhasil nyari jalan pintas. loncat jendela karena pengen ngadem di genteng sekolah waktu jam kosong, naik-naik ke loteng buat colok listrik terselubung akibatnya rok sekolah robek berkali-kali. hampir ujian nasional aku terkena penyakit demam berdarah

7. Waktu Kuliah
kuliah. alhamdulillah kembali insyaf. dan semakin mengerti dengan makna kehidupan.

8. Masa sekarang
Masa sekarang adalah masa berbakti kepada orang tua dan sebelum datangnya masa berbakti yang utama berpindah kepada orang lain entah siapa. atau mungkin bisa saja hari ini adalah hari terakhir di dunia, bagaimana kalau itu terjadi? masa depan tak pernah tau. yang pasti harus ada persiapan, harus ada bekal dan perencanaan dengan semua yang akan terjadi. keep istiqomah, tetap beramal, berkarya, bermanfaat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. hingga bisa bertemu denganNya dalam keadaan Husnul Khatimah .aamiin


Rencana masa depan
Rencana Allah kemudian rencana kita
Kesuksesan itu sudah ada dalam rencana Allah
yang kita sebut takdir
Tetapi kita harus mebuat perencanaan, perancanaan
dengan tertata
Untuk meyesuaikan diri kita dengan rencana Allah
Baik rencana manhaji, maupun takdir yang tersembunyi
Kita merencanakan, Untuk meyesuaikan diri dengan recana Allah
( Ustadz. Hilmi Aminuddin ) 


# waiyyakum adek2 puskomda surya,semoga keberkahan Allah juga selalu menyelimuti kehidupan antum/na

0 komentar: