ROAD SHOW PALESTINE HANDS OF JAVA FOR PALESTINE oleh FSLDK Surabaya Raya

Jumat, 28 Desember 2012

| | |
Palestinian Cry Justice Now : Save the life of Our Children 

Sejak pendirian secara unilateral negara Israel, diskriminasi terhadap pendidikan Palestina telah menjadi unsur kunci dalam proyek Israel melawan perjuangan Palestina demi keadilan dan kebebasan di tanah air merekaIsrael melakukan beragam upaya penghancuran infrastruktur pendidikan. Sejak 2000, sebanyak 12 kampus dan sekolah telah ditutup Israel lewat instruksi militer, sebanyak 1.125 sekolah dan kembaga pendidikan tinggi dibekukan aktivitasnya, dan sebanyak 316 serangan terhadap lembaga-lembaga pendidikan, pengajaran, sekolah, kampus, kantor departemen, dan kantor pendidikan terjadi, serta sebanyak 43 sekolah diubah menjadi tanksi militer Israel.
Berdasarkan laporan “Palestine: The education of children at risk”, Save The Children Alliance, West Bank and Gaza (2001), kekerasan yang terjadi di Palestina sebagai efek krisis yang terjadi telah membawa kepada berkurangnya akses pendidikan serta pelayanan-pelayanan dasar lainnya, termasuk perawatan medis darurat. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa anak-anak Palestina telah memiliki pemahaman yang jelas tentang hal ini kemudian terlibat dalam tindakan politik awal karena melihat hak-hak mereka tereduksi. Sulit untuk mencegah anak-anak terlibat dalam konfrontasi ketika hak-hak mereka terus-menerus terkikis, namun sistem pendidikan Palestina telah berhasil menjaga anak-anak aktif dan fokus pada kebutuhan-kebutuhan anak-anak. Hak-hak anak-anak juga dipengaruhi oleh rezim hak yang dilemahkan oleh interpretasi sepihak Israel atas kewajibannya di bawah hukum internasional dan implementasi proses perdamaian. Dalam laporan yang lebih aktual, Palestinian grassroots Anti-Apartheid Wall Campaign (2007) menyebutkan bahwa sejak 1948 warga Palestina di bawah kendali Israel telah menghadapi sistem pendidikan yang rasis dan represif yang merupakan bagian integral dari pendudukan Israel. Sejak September 2000, dengan dimulainya Intifadhah kedua, Israel kembali melancarkan serangan-serangan militer terhadap institusi-institusi pendidikan Palestina. Sejak 2002, dinding yang didirikan Israel yang mengelilingi dan mengisolasi kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat pun menjadi salah satu sarana diskriminasi terhadap pendidikan Palestina, dengan sistem gerbang dan perizinan yang memenjarakan warga dalam desa-desa tersebut dan memisahkan mereka dari tanah, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan fasilitas pendidikan mereka. Karena kesulitan melewati pos pemeriksaan, kebanyakan pelajar kini harus belajar di universitas yang paling dekat dengan rumah mereka, atau menyewa akomodasi dengan biaya yang besar.
Hands of Java for Palestine ini adalah suatu bentuk perhatian dan kontribusi yang kontinyu dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) terhadap kondisi Palestina kini dan masa depan.  Tujuannya untuk memberikan suatu Penjelasan kepada masyarakat khususnya civitas akademika Pulau Jawa  terhadap masalah utama  terkait  Pendidikan di palestina , yang difokuskan pada situasi dimana dalam Penjajahan. Sehingga, tumbuhnya Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat untuk bersama Membantu berkembangnya Pendidikan di Palestina. Tersimpan harapan besar kami untuk membantu saudara-saudara di Palestina dengan mengadakan penggalangan dana. Seluruh dana yang terkumpul pada acara ini akan disumbangkan untuk pembiayaan operasinal TK di Palestina. dengan pembicara Syekh Yaqub Sulaiman ketua yayasan As-Salam yang didatangkan langsung dari palestina melakukan Road Show mulai dari IPB bogor, UGM Jogjakarta, hingga road show terakhir di timur pulau jawa yaitu di surabaya pada tanggal 25 Desember 2012 di masjid Baiturrazaq dengan kepanitiaan yang dibawahi puskomda Surabaya Raya (UKKI UBAYA) di bantu dengan BP-BP puskomda yang lain seperti JMMI ITS, STAIL Hidayatullah, UKMBI UWKS, UKKI Unitomo dl
Berikut isi dialog yang diterjemahkan oleh Yoga, alumnus Al-Azhar Kairo Mesir,
Saya menyampaikan salam dari masyarakat Palestina, “Kami(masyarakat Palestina) mencintai kalian karena Allah.”
Perjuangan kami bukanlah perjuangan mempertahankan tanah air tapi perjuangan berdasarkan aqidah berlandaskan aqidah Islam. Mereka berkeyakinan bahwa perjuangan ini berlandaskan aqidah maka wajib bagi kami bahwa untuk menghancurkan virus-virus yahudi di segala penjuru dunia yang sudah mulai merambah seperti di firman Allah bahwa yahudi tidak akan berhenti sampai kalian mengikuti yahudi dan kami akan terus melakukan perjuangan ini yang tidak pernah lepas dari pegangan Al Quran dan As Sunnah. Dalam perjuangan ini juga kami yakin tidak sendirian, kami yakin pemuda di sini siap berjuang bersama kami seperti sahabat Al Aqsa. Pemuda muslim Indonesia siap berjuang bersama kami. Perjuangan yang dilakukan masyarakat Palestina kepada Yahudi, tidak pernah berakhir akan terus berulang dan berulang hingga terakhir hijarotul sijjil perang 8 hari 7 malam. Alahmdulillah Palestina bisa mengalahkan yahudi walaupun mereka mempunyai senjata yang canggih. Yahudi adalah orang-orang yang takut mati kemudian mereka meminta kepada Amerika dan Eropa untuk membantu mereka dalam gencatan senjata.
Keadaan kami saat terjadi peperangan sangat mengerikan , serangan lewat darat, laut, menghancurkan rumah, sekolah bahkan masjid. Anak-anak kecil yang tidak berdosa tidak pernah tahu bagaimana bentuknya senjata menjadi sasaran utama. Karena yang mereka takutkan adalah jika mereka besar nanti akan ada tambahan perjuangan dari kaum muda. Walaupun kami pahami  bahwa yahudi tidak pernah lepas dari negara barat (Amerika) namun mereka tetap takut dengan mujahidin-mujahidin kami. Dalam perjuangan kami mempunyai tangan yang siap berjuang ketika menghadapi yahudi, dan tangan yang siap membangun ketika rumah-rumah kami dihancurkan.
Salah satu nikmat ketika datang ke Indonesia adalah saya merasakan harapan kemenangan karena kita semua turut membebaskan Al Aqsa (suatu saat nanti akan turut serta bersama-sama membebaskan Al Aqsa). Satu kesan yang saya ingat tentang Indonesia ketika perang tahun 2008 adalah kafilah Indonesia yang pertama kali memberikan bantuan dengan berkata,”kami (Indonesia) selalu bersama kalian dengan ruh, jiwa dan harta kami.”
Begitu juga dengan masyarakat Palestina, kami akan selalu bersama dengan Indonesia”.
 Tanah Palestina adalah tanah waqaf di zaman Rasul. Jadi Palestina bukan hanya milik penduduk Palestina saja,  tetapi milik muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu pembebasan Palestina bukan hanya milik penduduk Palestina tetapi teremban di pundak-pundak kaum muslim ada kewajiban membebaskan Palestina dan juga Al Aqsa. Perasaan kami masyarakat Palestina ketika di media-media, penduduk Indonesia turun ke jalan untuk demonstrasi semakin membuat masyarakat Palestina yakin bahwa kami tidak sendiri. Harapan kami ialah agar kita dapat bersama-sama kaum muslim dunia untuk membebaskan Al-Aqsa .
Pesan dari Syeikh Yaqoub M. Sulaiman kepada pemuda muslim Indonesia sebagai berikut,
“Di pundak-pundak kalianlah kemajuan suatu bangsa, kemajuan teknologi. Di tangan-tangan pemudalah kebathilan dapat diperbaiki. Berkaryalah wahai para pemuda karena pemudalah yang selalu berkarya namun jangan pernah terlepas dari empat hal berikut:
  1. Keimanan, dengan yakin kepada Allah
  2.  Keikhlasan
  3.  Kemauan
  4.  Pelaksanaan
Maka wahai pemuda muslim, yakinlah dapat mengubah dunia walaupun dengan cara perlahan-lahan. Masa muda adalah masa keemasan sehingga pergunakanlah sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menjadi budak-budak yahudi.
Mengapa serangan yahudi sering dilakukan pada pagi dan siang hari? Karena mereka menyerang anak-anak usia dini agar mereka takut pergi ke sekolah dan ibu-ibu takut sehingga tidak mengijinkan untuk bersekolah.
Rasul pernah mengatakan bahwa kami akan menang jika yang berperang adalah para pemuda dan kami akan kalah jika yang berperang merupakan orang-orang yang sudah tua. Oleh karena itu, setiap dari kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban mengenai dua hal yaitu digunakan untuk apa usia kita dan sejauh mana sumbangsih kita terhadap dakwah agama islam.”
Di akhir kajian, kami diperlihatkan dokumentasi keadaan Palestina sebelum diserang, saat diserang dan beberapa saat setelah diserang. Dan tempat sasaran utamanya adalah kantor-kantor pusat Palestina, kepolisian maupun sekolah-sekolah.
Sebagai penutup, beliau mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan apresiasi terutama dari (FSLDK) forum silaturahim lembaga dakwah kampus serta kembali berpesan untuk memanfaatkan masa muda sebaik mungkin untuk perjuangan islam karena kita tidak pernah tahu kapan maut akan menjemput. Kami juga ingin ikatan antara Indonesia dan Palestina dapat lebih dari ikatan aqidah islam yaitu ikatan dalam nasab. Jadi dipersilahkan pemuda-pemuda Indonesia yang siap menjadi mujahidin beliau bersedia menjadi “mak comblang” dengan akhwat palestina . dan perempuan Indonesia yang bersedia menjadi istri mujahidin palestina juga dipersilahkan. Bahkan beberapa saat yang lalu telah ada pemuda Indonesia yang menikah dengan perempuan palestina.  


 Ini poster yang di bikin lutfi, anak Despro karena aku baru pulang dari pacet jam 8 malem, Alhamdulillah jam 6 sore udah ada yang menawarkan diri buat bikin poster,  saatnya yang muda yang berkarya ^^


 ini foto syekh Yaqub M. Sulaiman didatangkan langsung dari palestina, Subhanallah



Ini masjid Baiturrazaq, SIER... pertama kali kesini waktu jalasah ruhiy kalau gak salah, masjidnya bagus, dikelilingi sungai, ada perahu juga, ada jembatannya, ikannya juga banyak pada loncat-loncat gitu...jadi pengen nagkep plus jadi laper #uups.. hihihihi


Yang di bawah ini TK Bintang Al-Qur'an di gaza yang pembangunannya di bantu oleh FSLDK dan Sahabat Al-Aqsa







by :


0 komentar: