Hingga
saat ini, Agama selalu menjadi kajian yang menarik untuk ditelisik mulai dari
kemunculan, pemaknaan ataupun perbedaan definisi yang berlainan dalam memandang
konsep agama yang berbeda-beda antar penganut keyakinan. Karena konsep agama
yang diyakini oleh seseorang akan sangat mempengaruhi nilai-nilai dan sudut
pandang manusia dalam kehidupan di dunia.
“Maka
agama Kristiani, agama Barat sebagaimana agama-agama lain yang bukan Islam
adalah agama kebudayaan, agama buatan manusia yang terbina dari pengalaman
sejarah, yang terkandung oleh sejarah yang dilahirkan serta dibela dan diasuh
dan dibesarkan oleh sejarah.” Ungkap peneliti INSIST Wido Supraha, M.Si pada
perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJILwilayah
Jabodetabek yang diselnggarakan pada hari Kamis, 25 Maret 2015 dengan tema
“Konsep Addin”.
Dalam
perkuliahan yang digelar di Aula INSIST di daerah Kalibata, Jakarta Selatan
ini, Wido juga membahas berbagai pandangan dan definisi agama, dari
pemikiran orang-orang barat bahwa agama
hanyalah seperangkat doktrin, kepercayaan dan ajaran Tuhan yang bersifat
universal dan mutlak kebenarannya. “Kata-kata ajaran Tuhan yang di dahului
dengan kata doktrin sebelumnya ini membingungkan darimana doktrin tersebut
berasal” ujar wido beretorika.
Selanjutnya,
menurut Wido agama selain Islam sangat kental dengan pencampuran aspek historis
atau sejarah seperti halnya agama Kristen yang memiliki persoalan dengan
sejarah. Banyak kitab-kitab Injil yang ditulis setelah wafatnya Isa, sehingga
mereka menafsirkan kitab-kitab tersebut dengan teknik hermeneutika yaitu dengan
mencongkel-conkel sejarah dan menafsirkan sendiri setiap kejadiannya. Begitu
juga dengan Hindu dan Budhha yang dikenal sebagai agama budaya, segala konsep
Tuhan dan Agamanya mengikuti budaya tempat berkembangnya.
“Dalam
Al-Qur’an Surat Al Imran ayat 19 Innadinna
‘Indallahil Islam bahwa Allah
telah menegaskan bahwa Sesungguhnya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam.
Agama terlalu sempit untuk sebuah arti kata Addin.
Addin dapat bermakna berserah diri, Taat, keberhutangan atau[un
kecenderungan. Sehingga dalam ayat tersebut mengandung maksud sesungguhnya
jalan yang diridhai Allah hanyalah berserah diri kepada Allah. Ini membuktikan
bahwa Islam adalah murni Agama wahyu atau yang biasa disebut metahistoris” Ujar
Wido.
Kuliah
Tersebut ditutup dengan penyataan mengenai Islam sebagai agama lintas waktu dan
tempat. Menurut wido itulah bukti kesempurnaan Islam. Konsep Islam yang
bersifat fleksibel dapat diterima disetiap
zaman dan tempat merupakan janji Allah bahwa Islamlah agama yang diridhai.
Kuliah Ke- IV SPI #IndonesiaTanpaJIL angkatan 2
Reportase : Rosmayani Nor Latifah
Kuliah Ke- IV SPI #IndonesiaTanpaJIL angkatan 2
Reportase : Rosmayani Nor Latifah
0 komentar:
Posting Komentar