Islam Bukan Agama Hasil Spekulasi Historis

Kamis, 02 April 2015

| | |
Hingga saat ini, Agama selalu menjadi kajian yang menarik untuk ditelisik mulai dari kemunculan, pemaknaan ataupun perbedaan definisi yang berlainan dalam memandang konsep agama yang berbeda-beda antar penganut keyakinan. Karena konsep agama yang diyakini oleh seseorang akan sangat mempengaruhi nilai-nilai dan sudut pandang manusia dalam kehidupan di dunia.

“Maka agama Kristiani, agama Barat sebagaimana agama-agama lain yang bukan Islam adalah agama kebudayaan, agama buatan manusia yang terbina dari pengalaman sejarah, yang terkandung oleh sejarah yang dilahirkan serta dibela dan diasuh dan dibesarkan oleh sejarah.” Ungkap peneliti INSIST Wido Supraha, M.Si pada perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJILwilayah Jabodetabek yang diselnggarakan pada hari Kamis, 25 Maret 2015 dengan tema “Konsep Addin”.

Dalam perkuliahan yang digelar di Aula INSIST di daerah Kalibata, Jakarta Selatan ini, Wido juga membahas berbagai pandangan dan definisi agama, dari pemikiran  orang-orang barat bahwa agama hanyalah seperangkat doktrin, kepercayaan dan ajaran Tuhan yang bersifat universal dan mutlak kebenarannya. “Kata-kata ajaran Tuhan yang di dahului dengan kata doktrin sebelumnya ini membingungkan darimana doktrin tersebut berasal” ujar wido beretorika.

Selanjutnya, menurut Wido agama selain Islam sangat kental dengan pencampuran aspek historis atau sejarah seperti halnya agama Kristen yang memiliki persoalan dengan sejarah. Banyak kitab-kitab Injil yang ditulis setelah wafatnya Isa, sehingga mereka menafsirkan kitab-kitab tersebut dengan teknik hermeneutika yaitu dengan mencongkel-conkel sejarah dan menafsirkan sendiri setiap kejadiannya. Begitu juga dengan Hindu dan Budhha yang dikenal sebagai agama budaya, segala konsep Tuhan dan Agamanya mengikuti budaya tempat berkembangnya.

“Dalam Al-Qur’an Surat Al Imran ayat 19 Innadinna ‘Indallahil Islam bahwa Allah telah menegaskan bahwa Sesungguhnya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam. Agama terlalu sempit untuk sebuah arti kata Addin. Addin dapat bermakna berserah diri, Taat, keberhutangan atau[un kecenderungan. Sehingga dalam ayat tersebut mengandung maksud sesungguhnya jalan yang diridhai Allah hanyalah berserah diri kepada Allah. Ini membuktikan bahwa Islam adalah murni Agama wahyu atau yang biasa disebut metahistoris” Ujar Wido.


Kuliah Tersebut ditutup dengan penyataan mengenai Islam sebagai agama lintas waktu dan tempat. Menurut wido itulah bukti kesempurnaan Islam. Konsep Islam yang bersifat fleksibel dapat diterima  disetiap zaman dan tempat merupakan janji Allah bahwa Islamlah agama yang diridhai.

Kuliah Ke- IV SPI #IndonesiaTanpaJIL angkatan 2
Reportase : Rosmayani Nor Latifah

0 komentar: