Matahari Pagi di Musim Kemarau

Selasa, 30 Desember 2014

| | | 0 komentar

matahari pagi di musim kemarau
Saat langit jingga menyeruak hangat
Saat awan putih tipis beriringan sunyi
Saat burung2 berkicau riang
Saat anak2 kecil ramai mengejar layangan
dan inilah saatnya untuk berlari lebih kencang
( yAn, Bogor 2014)

Jangan Remehkan Kebaikan

| | | 0 komentar
( anbu versi muslimah XD )

Terinspirasi dari salah satu tokoh dalam manga anime naruto yaitu haku dari desa kiri gakure yang merupakan anbu. anbu adalah sebutan untuk sebuah tim khusus yang sering menjalankan misi rahasia. saking rahasianya pasukan khusus ini selalu menggunakan topeng dengan motif bercorak aneh ketika menjalankan misi tersebut. hubungannya dengan hadist di sampingnya apa ya?


( Haku dari Desa Kirigakure)

jawabannya karena anbu suka pake topeng dan menjalankan misi berbahaya hingga di takuti anak-anak, tapi jangan pernah meremehkan kebaikan anbu . misi mereka adalah untuk menyelamatkan desa. walaupun di tengah cerita banyak juga anbu yang membelot dan menjadi oposisi desa. mereka kalau buka topeng tetap ramah kog. kayak kabuto yang wajahnya memang suka tersenyum hhi.(maksa nyambunginnya XD)


( Kabuto )

Naah loo itukan kalau di serial manga anime naruto kalau di dunia nyata kita harus gimana qaqa~~?. kita sebagai muslim/ah ya harus tetap menjalankan sunnah Nabi Muhammad dong. Agar mendapat Ridho dan keberkahan Ilahi tentunya. 

Salah satu sunnah Nabi Muhammad tertuang dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Ra berkata : "Nabi Muhammad SAW Bersabda: Janganlah sekali-kali kamu meremehkan kebaikan, walaupun hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ramah" (HR. Muslim).

Seperti yang kita ketahui  bahwa dalam islam beribadah dibedakan menjadi 2 yaitu Ibadah Mahdoh dan Ibadah Ghairu mahdhoh. Dimana berbuat kebaikan kepada makhluk Allah merupakan ibadah mahdhah yang harus kita lakukan dengan tulus ikhlas dan semoga bisa menjadi pemberat amal di akhirat kelak. sehingga sekecil-kecilnya kebaikan yang kita lakukan jangan pernah diremehkan karena segala amal perbuatan kita sebesar dzarrah pun tak akan luput di hari perhitungan kelak. 

Berikut penjelasan antara ibadah nahdhan dan ghoiru mahdhah


1. Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Ø Wudhu,
Ø Tayammum
Ø Mandi hadats
Ø Shalat
Ø Shiyam ( Puasa )
Ø Haji
Ø Umrah

‘Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya. Haram kita melakukan ibadah ini selama tidak ada perintah.

b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:
وماارسلنا من رسول الا ليطاع باذن الله … النسآء
 Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah…(QS. 64)


وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا… 
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah…( QS. 59: 7).

c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebuthikmah tasyri’. Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

Rumus Ibadah Mahdhah adalah = “KA + SS” (Karena Allah + Sesuai Syariat)

2. Ibadah Ghairu Mahdah
Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:

a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diselenggarakan. Selama tidak diharamkan oleh Allah, maka boleh melakukan ibadah ini.

b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah, maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadahmahdhah disebut bid’ah dhalalah.

c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.

d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.

Rumus Ibadah Ghairu Mahdhah = “BB + KA” (Berbuat Baik + Karena Allah)


wallahu'alam bi shawab




My Icon

Senin, 29 Desember 2014

| | | 0 komentar
isenk-isenk bikin icon
ya mungkin suatu saat kalau sedang rajin berkarya bisa ditempeli icon ini
hhe