Adalah Raudhah
lokasi yang fenomenal dan sangat bersejarah itu. Letaknya terdapat di dalam
Masjid Nabawi yaitu diantara mihrab Rasul yang dulunya merupakan rumah Aisyah ra
dan Mimbar Rasul, luasnya kurang lebih 144 m2 yang sekarang ditandai
dengan kubah hijau, tiang menara,
ornament yang khas mulai dari tiang hingga langit-langitnya dan ditambah dengan
karpet hijau muda yang memiliki wangi yang khas, hingga di luar masjid pun ada
yang jual minyak wangi Raudhah namanya, baunya mirip dengan yang ada pada
karpet di Raudhah. Konon Raudhah ini dipercaya sebagai salah satu tempat istijabah
yaitu terkabulnya do’a, hingga wajar jika berebut orang-orang untuk
memasukinya. Riwayat shahih yang saya dapatkan mengenai Raudhah adalah
hadits Nabi yang berbunyi “Di antara
rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga” (Muttafaq, Alaih). Itulah sebabnya banyak sekali yang menginginkan
untuk beribadah ataupun berdo’a di Raudhah ini, ingin
merasakan beribadah di taman surga? Siapa yang tidak penasaran dengan tempat
ini bukan? Setidaknya kita bisa melihat taman surga sewaktu di dunia hehe.
Kubah hijau itulah lokasi Rhaudhah |
Bagi jamaah laki-laki Raudhah dibuka setiap saat 24 jam. Sedangkan bagi jamaah
perempuan ada waktu-waktu khusus untuk dapat ke Raudhah yaitu setelah sholat shubuh, setelah sholat
dzuhur dan setelah sholat isya, waktunya terbatas dan haruslah mengikuti tata
cara dan prosedur dari askar. Baiklah berikut saya berikan beberapa trik untuk dapat melaju mulus menuju Raudhah karena Alhamdulillah selama 8 hari di
madinah setiap hari saya ke Raudhah bahkan ada yang sehari 2 kali saya mendatangi Raudhah, dan tempat ini benar-benar membuat rindu kawan,
selalu ingin kesana dan kesana lagi.
Pertama, bagi jamaah perempuan jika ingin ke Raudhah haruslah kita perhatikan fisik kita,
makan yang banyak dulu di hotel sebelum ke Masjid bila tidak sempat bawalah
bekal roti atau kurma karena memang diperlukan waktu yang lumayan cukup lama
untuk ke Raudhah ini.
Pengalaman saya jika saya ke Raudhah setelah shubuh kita akan keluar dari Raudhah pukul 09.00 pagi, jika setelah Dzuhur selesai
atau pulang dari Raudhah adalah pukul 15.00 dan itu mepet dengan waktu ashar
apabila kita ingin kembali ke hotel. Dan jika ke Raudhah setelah Isya, beberapa kawan saya sempat pulang
dulu untuk makan malam biasanya kemudian kembali lagi ke gate 25 karena hotel
kami memang dekat dengan gate 25, setelah Isya adalah waktu banyak-banyaknya
jamaah membludak ingin ke Raudhah lebih banyak dari pada setelah shubuh ataupun
dzuhur hingga akhirnya paling cepat kita dapat pulang pada pukul 23.00 atau
paling malam pukul 01.00 dini hari. So, makan yang lahap ya guys perhatikan
waktu-waktunya, apalagi kalau hari jum’at karena hari jum’at ini penduduk lokal
Saudi juga membludak mereka berdatangan dari Jeddah, Makkah, Riyadh, Thaif
bahkan Madinah sendiri. Kalau menurut saya waktu yang paling lapang, paling
khusyuk beribadah di Raudhah adalah pada saat setelah Dzuhur karena
orang-orangnya tidak sebanyak di waktu shubuh dan Isya, ya memang sih kita akan
mengorbankan jatah makan siang kita di hotel. Tapi tak apalah minum air zam-zam
saja buat sahabat Abu Dzar Al-Gifari sudah sangat mengenyangkan loh.
Gate 25 |
Kedua, perhatikan waktunya seperti yang telah saya
sebutkan tadi, apakah saudari akan ke Raudhah setelah shubuh, dzuhur atau Isya’ ? kalau bisa
saudari sudah persiapkan diri untuk sholat berjamaah di waktu yang saudari
pilih menuju ke Raudhah dan
pastikan tempatnya adalah gate 25 atau Utsman bin Affan Gate karena di shaf
pintu 25 ini setelah sholat kita akan di buat kelompok-kelompok oleh askar
yang akan membimbing kita menuju jalan ke Raudhah. Setelah sholat askar akan membawa papan untuk pengelompokan grup.
Kelompok ini berdasarkan suku ada Arab untuk arab adalah mereka kelompok yang
berbahasa arab seperti mereka yang dari Arab Saudi sendiri, Yaman, Sudan,
Nigeria, Mesir dan bangsa yang menggunakan bahasa arab lainnya. Kemudian ada
juga Turkiye Grup, ini adalah kelompok untuk orang turki. Hidustan grup untuk
kelompok Pakistan, Bangladesh dan India. Dan untuk kita jamaah Indonesia ada kumpulan
berbahasa melayu namanya, kita tergabung dengan Malaysia, Singapura dan
Brunai, kadang juga askar menyelipkan beberapa warga negara Amerika dalam kumpulan berbahasa melayu ini alasannya
karena jamaah kita dinilai sebagai jamaah yang paling tertib dan sabar.
Alhamdulillah ya. Oh iya kumpulan berbahasa melayu ini tempat berkumpulnya jika
dari gate 25 maka kita akan berjalan lurus saja ke depan hingga mendekati shaf
terdepan, lewatnya jalan tengah ya. Nah sebelum sampai shaf terdepan perhatikan
sebelah kiri jalan, jika terdapat rak Al-Qur’an saudari bisa ambil shaf yang di
belakang rak tersebut karena disitulah kumpulan berbahasa melayu akan
dikelompokkan. Waah. Seharusnya ini sudah masuk trik yang ketiga ya,, hampir
lupa. Baiklah.
Kumpulan berbahasa melayu kumpul disini dulu ya |
Ketiga. Ambillah shaf untuk sholat berjamaah
seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya di dekat kumpulan berbahasa melayu
akan di kumpulkan paling aman ya di belakang rak Al-Qur’an. Karena setelah
sholat askar yang membawa papan yang bertuliskan kumpulan berbahasa
melayu akan berteriak-teriak “ibu sini... milayu sini...milayu sini...
ibuuuu... sini sini” dan apabila ternyata dikelompok kita ada orang
hindustan askar tersebut akan berteriak ”bajiii.... taraf..
taraf...” hehe saya senang sekali memperhatikan askar apabila
sedang berteriak teriak.
"Ibu milayu sini" |
Keempat. Ikutilah askar dengan patuh dan
tertib karena memang kelompok kita biasanya diberikan kesempatan yang terakhir
dengan tujuan kita bisa lebih tenang dan khusyuk beribadah di Raudhah. Jika askar berkata “ibu dhudhuk”
maka duduklah kita. Jika askar berkata “ibu jalan...” maka
jalan lah kita. Ikuti saja maka InsyaAllah kita akan sampai ketujuan.
yak ikuti saja askarnya sampai ke Taman Surga |
Ada kawan yang pernah mencoba menyelinap ke grup
Turki tak ayal beliau yang kalah postur dengan mereka terjepit diantara tubuh
mereka yang besar-besar. Ada pula kawan yang sengaja menggunakan abaya hitam
lengkap dengan cadar agar bisa masuk ke grup arab karena memang grup arab lah
yang di dahulukan. Tapi lagi-lagi bagi saudari yang bertubuh mungil macam saya
jangan sekali-sekali untuk mencobanya, biarlah kita bersabar menunggu giliran
sambil membaca Al-Qur’an ataupun berdzikir pada saat menunggu itu, lebih
menenangkan, hati menjadi lebih lapang dan InsyaAllah akan dipermudah Allah
jalannya, Bukankah beribadah di Masjid ini menjadi berlipat ganda pahalanya,
beribadah sambil menunggu tak ada salahnya bukan?.
Alhamdulillah atas pertolongan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala kita telah sampai di Raudhah. Walaupun terhalang pembatas putih tapi kita dapat melihat sedikit bagian
atasnya. Lihatlah di sebelah kiri kawan bagian atas yang berwarna hijau itu
adalah Makam Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam, kemudian juga berjejer di
sebelahnya makam Sabahat Mulia Abu Bakar Rhadiallahu’anhu sebelahnya lagi Makam
Sahabat Mulia Umar Rhadiallahu’anhu juga
terdapat Makam Bilal Rhadiallahu’anhu. Sebelah
kanannya adalah Mimbar Rasul yang terdapat kisah sejarah kurma menangis itu, Assalamu’alaika yaa Rasulallah... Assalamu’alaika yaa
Habiballah....
0 komentar:
Posting Komentar