Pemahaman akan konsep ketuhanan merupakan pondasi
awal dari keyakinan seseorang. Karena keyakinan
terhadap Tuhan mempengaruhi pandangan hidup manusia dalam segala aspek
kehidupannya. Maka, menjadi sangat
penting untuk mengenal secara mendalam bagaimana sifat Tuhan bagi umat beragama.
Sedangkan mereka yang tidak meyakini adanya Tuhan atau ateis
akan mendefinisikan segalanya sendirian, termasuk juga mendefinisikan ‘Tuhan’
itu sendiri. Ada, misalnya, yang mendefinisikan ‘Tuhan’ sebagai khayalan
manusia belaka. Tuhan, katanya, hanya sebatas ide, dan karena itu, tergantung
bagaimana cara menggambarkan Tuhan di dalam kepalanya masing-masing.
Demikian penjelasan Akmal Sjafril
M.Pd.I. saat memberikan materi Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL Angkatan Kedua
bertema “Konsep Tuhan sebagai Asas Worldview”
yang digelar di Aula Institute for The
Study of Islamic Thought and Civilization (INSIST), Jakarta, Kamis (19/03/2015).
“Diperlukan perbandingan berbagai macam keyakinan
untuk menentukan konsep Tuhan mana yang terbaik, diterima oleh akal, logis dan
sesuai dengan fitrah manusia” ujar penulis buku Islam Liberal 101 ini.
Selanjutnya, Akmal menjelaskan berbagai macam
keyakinan dengan konsep ketuhanan yang berbeda-beda dimulai dari konsep Tuhan
dalam mitologi Yunani, teori Charles Darwin, Agama Islam, Kristen, Hindu, Budha
hingga Atheis. Akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa konsep ketuhanan yang
dimiliki Islam yang paling logis dan sesuai dengan fitrah manusia karena Islam
mengajarkan cara mengenal Tuhan melalui tiga aspek, yaitu panca indera, akal
dan wahyu. Ketiga aspek inilah yang tidak dimiliki oleh keyakinan yang lain,
karena sebagian besar keyakinan hanya memiliki paradigm berdasarkan spekulasi
yang berubah-ubah. Sedangkan Islam lebih unggul karena memiliki wahyu Tuhan
yang masih murni terjaga keasliannya.
“Panca indera dan akal digunakan untuk membuktikan
kebenaran Allah dengan memikirkan dan mengamati segala kejadian alam semesta,
sedangkan wahyu sebagai penuntun untuk mengerti sifat dan dzat Allah. Islam
memiliki jati diri Tuhan yang jelas, memiliki nama dan sifat-sifat yang jelas. Tak
perlu penjelasan panjang lebar dan berbelit-belit, penjelasan tentang Tuhan
dalam Islam tergambar gamblang dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas yang berisi 4
ayat” Tutur penggiat gerakan #IndonesiaTanpaJIL tersebut.
SPI #IndonesiaTanpaJIL angkatan kedua ini telah
menginjak pada pertemuan ketiga. Dihadiri oleh 40 peserta dan salah satunya
memberikan respon positif “Saya jadi mengerti tentang konsep Tuhan ternyata
sangat mempengaruhi pandangan hidup seseorang, bahkan hingga tataran teknis
kehidupannya. Dari kajian ini, saya juga jadi mengetahui bahwa ternyata sejarah
mencatat bagaimana kekeliruan memahami konsepsi Tuhan dapat berakibat fatal
bagi kehidupan manusia” ungkap Hilda Diana salah satu peserta SPI yang juga
tercatat sebagai mahasiswi UNJ.
Reportase : Rosmayani Nor Latifah
0 komentar:
Posting Komentar