"yan, lu tadi malem kenapa tidurnya sambil merintih2 gitu? gw kan jadi takut"
juju, preman baranang siang, eh salah dia temanku satu kontrakan di desa penempatan
"aku gak bisa napaas juu.. lagi batuk pileek.. hidungnya buntu euuy . jadi nyari udara megap-megap dah mpe kayak merintih2"
kehujanan pulang dari jakarta kemaren ternyata berimbas batuk pilek dan radang tenggorokan
"hahaha ooh gitu kirain lu ngigau, gw kan jadi syerem"
"ahahaha maapkeun yah"
...........................................................
allahumma afini fii badani..
bogor-jakarta seminggu harus bolak balik demi menuntut ilmu, tak apa mumpung masih mudaaa.. masih sendiriiiii. bebas melanglang buanaaa...lalala~~~ semoga diberkahi olehNya
bogor-jakarta, jakarta-bogor mah gak da apa-apanya kalau dibandingkan pencarian ilmu ala salafus shalih terdahulu . lihat perjalanan ibnu batutah, ibnu khaldun, ibnu sina, imam syafi'i, imam hanafi dan masih banyak lagi. ribuan kilometer merka tempuh demi mencari ilmu rela berlelah lelah dan berpayah-payah untuk ilmu pengetahuan dan hasilnya mereka dapat berkarya dengan luar biasa, namanya harum sepanjang jaman.
seperti status ustzd. Hamid Fahmi Zarkasyi pagi ini : Sedikitnya ada tiga aspek penting penopang peradaban Islam yaitu stablitas politik, kekuatan ekonomi dan Ilmu pengetahuan. Namun wajah peradaban Islam dan kejayaannya adalah karena berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Sebab politik dan ekonomi secara kompak menyokong perkembangan ilmu dalam Islam.
7 sunnah Rasulullah
7 sunnah Rasulullah ini yang tertulis di kertas & ditempelkan oleh mamak di dinding rumah, sejak 14 tahun yang lalu... jadi ceritanya sewaktu kelas 5 sd aku suka meminjam buku di perpustakaan daerah. hari itu aku meminjam buku dengan judul pundi - pundi islam karena gambar cover yang menarik kartun2 dengan pakaian khas timur tengah.. dan selalu saja jika aku meminjam buku mamakupun ikut membaca, ..
."bagus yan isi bukunya, gambarnya juga bagus ambilin kertas sama spidol mamak mau nulis poin-poin yang disampaikan buku ini"
segera saja ku ambulkan apa yang beliau minta. kemudian beliau menulis besar-besar di kertas tersebut. tepat seperti gambar diatas
7 SUNNAH RASULULLAH
1. SHOLAT TAHAJUD
2. MEMBACA AL-QUR'AN
3. SHOLAT BERJAMA'AH DI MASJID
4. SHOLAT DHUHA
5. SEDEKAH
6. MENJAGA WUDHU
7. PERBANYAK ISTIGHFAR DAN DZIKIR
terimakasih ya Allah, hari ini kau mengingatkan ku lagi dengan pesan ini, di saat aku sekarang yang sering melupakan sunnah ini
Desa Bantarsari: angkat potensi desa melalui pameran produk olahan
"Aku mau nulis berita lagi nih. siapa yang mau jadi testimoni ? dari tadi nyari pak lurah gak ketemu-ketemu"
(seusai pameran, saat ketiga temanku tepar tak berdaya, acara pameran hari ini sangat menguras tenaga ternyata)
"lu aja lah yan, rangkai aja kata-kata yang lain setuju kan?"
"setuju!!!"
apa-apaan ini. bikin-bikin berita sendiri, testimoni-testimoni sendiri =="
Bersama pemerintah Desa Bantarsari, peserta dan relawan IBD memamerkan produk olahan
Bogor – Rabu (25/02/2015) Dalam rangka kunjungan kerja Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor, Ibu Nurhayanti di Kecamatan Rancabungur. Kegiatan yang biasa disebut dengan ‘minggon keliling’ ini diisi dengan peragaan lubang biopori oleh Plt. Bupati dan pameran produk unggulan di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Pemerintah Desa Bantarsari beserta kelompok wanita tani, kelompok usaha pengolahan ikan, tim penggerak PKK, dan peserta Indonesia Bangun Desa (IBD) ikut menyukseskan kegiatan ini dengan memamerkan berbagai produk olahan dan kerajinan. Salah satu volunteer IBD yang berasal dari Negeri Sakura juga turut meramaikan pameran tersebut. Produk olahan dan kerajinan yang ditampilkan antara lain nugget, siomay dan otak-otak olahan ikan, sari buah, puding dan dodol olahan jambu kristal, dan teh daun jambu kristal.
Teh daun jambu kristal (guava tea) menjadi produk yang menarik perhatian banyak pengunjung pameran. Teh ini memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Teknik pembuatan teh tersebut adalah hasil riset dari Volunteer IBD yang telah 2 minggu berada di Desa Bantarsari melalui program volunteering international Indonesia Bangun Desa. Selain itu, terdapat kripik singkong, kerajinan daur ulang plastik dan kerajinan anyaman lidi sawit.
Peserta IBD mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan hasil pengembangan produk olahan berupa sari buah, puding, dan dodol olahan jambu kristal. “Kami senang telah diterima menjadi bagian dari Desa Bantarsari selama pameran ini. 5 bulan dalam program penempatan Indonesia Bangun Desa di Bantarsari ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menggali potensi-potensi desa agar dapat berkembang lebih baik” ucap Rosmayani Nor Latifah, Peserta IBD.
Pada tahun ini, program Indonesia Bangun Desa semakin mengembangkan dampak positif untuk desa melalui berbagai program, baik melalui training agropreneur muda maupun kerjasama dengan berbagai pihak. Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan potensi lokal yang ada melalui pemberdayaan masyarakat.
“ kami berharap pameran-pameran ini dapat menjadi ajang promosi dan pengenalan potensi Desa Bantarsari kepada pemerintah dan khalayak ramai” tambah Rosmayani.
=======================================
tulisan ini juga bisa dilihat di http://www.indonesiabangundesa.org/kegiatan-ibd/desa-bantarsari-angkat-potensi-desa-melalui-pameran-produk-olahan
=======================================
tulisan ini juga bisa dilihat di http://www.indonesiabangundesa.org/kegiatan-ibd/desa-bantarsari-angkat-potensi-desa-melalui-pameran-produk-olahan
Pengumuman Hasil Seleksi Peserta SPI ITJ Jakarta Angkatan II
Alhamdulillah. masih di berikan kesempatan menuntut ilmu. :D
semoga bisa bermanfaat dan bisa menebar manfaat di kemudian harinya
bismillahi tawakaltu alallah..
semoga bisa bermanfaat dan bisa menebar manfaat di kemudian harinya
bismillahi tawakaltu alallah..
Pengumuman Hasil Seleksi Peserta SPI ITJ Jakarta Angkatan II
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Dengan mengucap hamdalah, bersama ini kami umumkan hasil seleksi peserta Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL Angkatan II yang Insyaa Allah akan menjalani masa perkuliahannya pada bulan Maret - Mei 2015. Nama-nama peserta yang lolos seleksi (tanpa urutan tertentu) adalah sebagai berikut:
01. Ade Chandra
02. Afifah Nusaibah
03. Agung Dwi Prasetyo
04. Aji Imam Hilman
05. Almay Shalahuddin Rasyidi
06. Alo Didi
07. Andri Rosyad
08. Apriana A
09. Arini Rahmatia Fauziyah
10. Azkya Novia
11. Carunia Alfitra Adriati
12. Dewi Murwani
13. Edi Muhaedi
14. Faisal Reza
15. Faizal Azhar
16. Fauhadanis Nadif
17. Havisinah
18. Hilda Diana
19. Huda Firmansyah
20. Ibramsyah Siregar
21. Imamuddin Mukhtar
22. Irfan Dzulhij
23. Ismi Ayu Murti
24. Janikko Nur Biansyah
25. Kaisar Akbar
26. Kamal Hasanudin
27. Khalifardhi Ikhsan
28. Leni Hindayani
29. Miftahul Hasanah
30. Mirdal Muthahari
31. Mu'azzatul Faridah
32. Muhammad Fadly
33. Muhammad Fahmi Ilmi
34. Muhammad Fikri Heikal
35. Muhammad Rizqi Gumilar
36. Muhammad Fajar Budiman
37. Nanik Apriyani
38. Nur Afilin
39. Nurul Iman
40. Nurul Qoirini
41. Ramadhan Yoyo
42. Rizal Fahni Zain
43. Rosmayani Nor Latifah
44. Tuti Alawiyah
45. Verawati Sarah
46. Vina Yusriana
47. Wa Jana
48. Wahyu Fitrianto
49. Zaki Fathurohman
Total: 49 orang peserta
Ketentuan Penting untuk peserta yang dinyatakan lolos seleksi:
1. Kuliah diadakan sebanyak 12 kali, sepanjang bulan Maret-Mei 2015.
2. Perkuliahan diadakan setiap Kamis pkl. 18.30-20.30 WIB di Aula INSISTS, Jl. Kalibata Utara II No. 84.
3. Biaya perkuliahan sebesar Rp 50.000,- per bulan, dibayarkan paling lambat pada kuliah pertama setiap bulannya. Biaya perkuliahan sudah mencakup semua biaya Studium Generale selama masa perkuliahan.
4. Selain kuliah dan Studium Generale, setiap peserta wajib mengerjakan tugas menulis sebanyak dua kali setiap pekannya.
5. Peserta yang tidak hadir sebanyak tiga (3) kali otomatis dianggap tidak lulus dan tidak diperkenankan meneruskan perkuliahan.
Jadwal
- Batas akhir pelunasan infaq bulan pertama (hanya bagi yang lolos seleksi) : 28 Februari 2015
- Studium Generale I : 1 Maret 2015
- Kuliah pertama : 5 Maret 2015
Teknis pelunasan Infaq
- Pelunasan infaq pertama dilakukan paling lambat tanggal 28 Februari 2015, sebesar Rp. 50.000,-
- Pembayaran melalui transfer ke rekening BCA nomor: 1640529217 atas nama Anila Gusfani
- Format konfirmasi: NAMA LENGKAP (spasi) NOMOR URUT ABSENSI (spasi) TGL TRANSFER (spasi) VIA BCA/BRI/MANDIRI/LAINNYA Contoh: ADE CHANDRA 01 24/02/2015 VIA MANDIRI
- Konfirmasi SMS/WA ke 0812 6784 2600
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apa pun kepada SPI ini, juga kepada mereka yang telah mengirimkan karya tulisnya sebagai bahan seleksi calon peserta SPI Angkatan II. Kami meminta maaf karena tidak bisa melayani semua peminat dan memohon doanya agar di masa depan dapat memberikan layanan yang lebih maksimal lagi untuk memenuhi kebutuhan dakwah umat ini.
Wassalaamu'alaikum wr. wb.
Di Ujung Cakrawala
“Hidupku kini ibarat mengayuh biduk membelah samudera hidup. Selamanya akan naik turun dilamun gelombang dan ditampar badai. Tapi aku tidak akan merengek pada air, pada angin, dan pada tanah. Yang membuat aku kukuh adalah aku tahu kemana tujuan akhirku di ujung cakrawala.” (Rantau 1 Muara - Ahmad Fuadi)
Foto ini diambil pada pekan kedua di bulan oktober 2013 di samping musholla SPR , Surabaya yang belakangnya ada tambak (lupa nama mushollanya, ya Allah ampuni aku, banyak dosa dah kayaknya akhir-akhir ini sering lupa) =.=, \ dua minggu sebelum kepulanganku ke pelaihari di pulau kalimantan. pagi-pagi sebelum liqo di perumahan spr, liqo pukul 07.00. namun pukul 05.30 aku sudah bersepeda kesana dari keputih gang 3, bersepeda sejenak dan berhenti di musholla itu menikmati matahari pagi seorang diri disana, mengagungkan kebesaranNya. karena mungkin saja aku tak kan pernah bisa kesana lagi. suatu tempat di surabaya yang sering aku datangi seorang diri. tak pernah kuceritakan kepada siapapun, hingga sampai detik ini, akhirnya kuceritakan kepadamu kawan. karena malam ini ternyata aku sangat merindukan suasana di tempat itu.
Ekspedisi Sayap Garuda : Belajar Permakultur di Pasantren Ath-Thariq #Garut
Pesantren Ath Tharriq terletak di dekat area Perkantoran
Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Garut. Berada di tengah persawahan yang
tersisa dari kepungan proyek perumahan. Pesantren ini berlokasi di tengah
perkampungan urban, dimana penduduknya sebagian berasal dari desa–desa sekitar
Garut yang datang ke kota untuk mengadu nasib. Pesantren ini juga berada sangat
dekat dengan sebuah Perguruan Tinggi, tepat di Kelurahan Sukagalih RT/RW 04/12,
Kecamatan Tarogong Kidul.
Yang berbeda dari pesantren biasanya, pesantren Ath-Thariq merupakan
sebuah pesantren berbasis permakultur yang terletak di Kota Garut. Permakultur
merupakan cabang ilmu ekologis yang mendesain sebuah sistem pertanian yang
berkelanjutan dan terintegrasi yang tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan
pangan manusia saja, namun juga memperhatikan siklus ekosistem flora dan fauna
yang ada.
Dua orang peserta Indonesia
Bangun Desa (IBD) angkatan ke dua Lusi dan Yani mengadakan kunjungan dalam
rangka mempelajari permakultur di Pesantren Ath-Thariq Garut pada hari minggu
dan senin, 25-26 Januari 2015. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Nissa Wargadipura bersama suaminya Ibang Lukmanurdin selaku
pengasuh Pesantren Ath-Thariq.
“Etika permakultur yang mencakup peduli bumi, peduli semesta
dan peduli masa depan merupakan rangkaian dari pada menjaga ekosistem dari
kerusakan yang diperbuat oleh manusia. Di pesantren ini kami mencoba menerapkan
kepedulian tersebut dengan berlandaskan aqidah islam yang merupakan rahmatan lil’alamin yang artinya merupakan
agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta,
termasuk hewan, tumbuhan, apalagi sesama manusia. Caranya ialah dengan
membangun kebiasaan – kebiasaan berperilaku ramah lingkungan yang
dibentuk sejak dini dan dibiasakan terus menerus oleh para pelaku belajar di
pesantren, terutama pada para santri kami. seperti menyemai, pengelolaan sampah
dapur dan plastik, membuat kompos dari lingkungan sendiri, bertanam sayuran
organik, dan sama sekali tidak menggunakan pupuk kimia” terang pengasuh
pesantren yang akrab dipanggil Abi Ibang tersebut memulai diskusi akan
pentingnya pertanian organik berkelanjutan untuk menjaga ekosistem lingkungan.
Suasana di pesantren memang sangat asri di sekeliling
terlihat rumpun tanaman sereh yang sangat banyak, sereh selain berfungsi untuk
bumbu dapur, dan obat herbal juga digunakan untuk tempat bersarang sebagai
predator tikus yang kerap kali meresahkan manusia dani perusak tanaman padi.
Selain sereh juga terdapat banyak tanaman gumitir yang berfungsi sebagai pengusir hama.
Penerapan pestisida alami merupakan bagian dari keterpaduan ekosistem yang
mendukung permakultur.
“Selain memperdalam ilmu agama di pesantren ini, harapan
saya pesantren ini bisa menjadi
pesantren yang bisa membentuk pribadi yang mandiri dan juga mandiri pangan.
Kita membuat benih, pupuk, pestisida dan fungisida alami sendiri. Sehingga
pangan yang kita olah benar-benar yang alami dari kita untuk kita” terang umi
Nissa Wargadipura.
Dua hari peserta Indonesia Bangun Desa (IBD) telah belajar
banyak hal di pesantren tersebut antara lain adalah membuat kompos bekas
cacing, mol (mikro organisme lokal), zat perangsang tumbuh tanaman, herbal,
pembenihan, mengetahui ph tanah secara alami dan mengetahui kandungan unsur
hara tanah.
“Saya sangat senang ketika ada anak muda yang mau belajar dan
terus berkarya untuk negri agraris kita, ajak teman-teman kalian untuk belajar
bersama disini” ujar umi Nissa.
Membuat kompos bekas cacing (kascing)
dengan bahan-bahan :
1. irisan gedebok pisang
2. bubur kertas
3. kotoran domba
4. cacing lumbricus luberus
diskusi tentang permakultur dengan abi Ibang Lukman
Membuat mol dari :
1. potongan kecil jantung pisang
2. cucian air beras
3. gula 2 sendok makan
Putar Balik Logika, Antara Religious dan Humanis
“Penghina
Jokowi Rajin Ikut Pengajian” begitulah judul sebuah berita di sebuah media
nasional pada hari kamis, 30 oktober 2014 yang lalu. Mungkin masih segar
diingatan kita, tentang fenomena seorang pemuda yang bernama Muhammad Arsyad
(23 th) yang sempat ditahan di Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia karena menjadi tersangka penghinaan Presiden Joko
Widodo di media sosial. Judul berita tersebut terasa terdensius dengan
retorika pengusung humanisme di era sekarang, serangkaian logika-logika seperti
halnya “Percuma taat beragama tapi tidak manusiawi”, “Daripada beragama tapi
memiliki moral yang jahat lebih baik berperikemanusiaan meski tidak beragama”.
Itulah logika dan mengandung unsur propaganda para pembenci agama yang terlihat
sangat humanis namun menjurus pada atheis.
Mengenal Humanisme
Faham
humanis sangat berkembang di dunia modern, khususnya di kalangan orang-orang
Barat. Humanisme adalah suatu faham yang memandang bahwa manusia merupakan hal
yang paling penting di dalam kehidupan. Sehingga mulia-hinanya seseorang
dinilai semata-mata pada perilaku baiknya kepada sesama manusia. Hal yang biasa
diistilahkan dengan ”good deeds” atau melakukan
perbuatan terpuji. Humanisme tidak mengkaitkan perbuatan baik seseorang dengan
Sang Pencipta. Argumentasi mereka yang menggunakan fakta-fakta empiris yang
mudah diterima terkadang lebih berbahaya dari pada serbuan senjata.
Sejarahnya,
memang di Barat telah terjadi perubahan orientasi masyarakat dari teosentris (Tuhan sebagai pusat) menjadi
antroposentris (manusia sebagai
pusat). Perubahan tersebut dianggap sangat revolusioner yang selalu mengiringi
kebudayaan Barat modern yang traumatic dengan dogma gereja, hal tersebut
berimbas pada keyakinan mereka yang tidak lagi percaya pada agama. Agama bagi
mereka bukan tempat yang baik untuk saling menghargai manusia. Maka dari itu
mereka mengganti agama dengan humanisme.
Pada
dasarnya, orang-orang Barat memang masih melakukan kajian tentang studi agama.
Studi agama di sana masih dilakukan secara serius, meskipun peminat bidang
kajian ini tidak sebanyak bidang sains dan teknologi. Hanya saja, pendalaman
kajian agama yang dilakukan tentunya jauh dari pengamalan. Agama dianggap hanya
sebatas ilmu yang dituntut kebenaran dan diperdebatkan. Studi agama hanya
sebagai ilmu yang hanya menambah koleksi jurnal-jurnal kajian religious, bukan
untuk diyakini apalagi diamalkan. Sehingga sangatlah wajar jika paham humanisme
pada akhirnya menjurus kepada atheis.
Sejarah Humanisme
Pada abad ke-15, humanisme dan renaissance saling
mempengaruhi, dan keduanya tidak lagi bersifat Kristen. Humanisme bercorak
keduniawian. Berkembanglah pendapat bahwa orang hidup harus menikmati segala
kesenangan yang diberikan oleh dunia ini. Kaum humanis adalah materialis, tidak
percaya akan dunia rohani, dan empiristis dalam pendekatan mereka terhadap
pengetahuan dengan mempertahankan bahwa pengetahuan datang dari indera.
Humanisme
barat berkembang dalam dua bentuk sebagai humanisme moderat dan sebagai
humanisme anti agama. Humanisme moderat menjunjung tinggi keutamaan manusia
yang luhur seperti kebaikan hati, kebebasan hati, wawasan yang luas,
keterkaitan dengan seni, universalisme (Nilai budi dijunjug tinggi). Merasa
dekat dengan alam, penolakan fatalisme, toleransi positif,
Humanisme
anti agama dipahami sebagai takhayul atau keterikatan manusia pada
irasionalitas sehingga manusia dapat menemukan dirinya jika ia melepaskan diri
dari agama.Tokoh humanisme atheis Ludwig Feurbach (1804-1872) yang memakai
agama sebagai keterangan manusia. Karx Marx memandang agama sebagai candu
masyarakat. Disebut juga Friederic Nietzsche, Sigmund Freud (agama sebagai
ilusi) dan Jean Paul Sartre.
Humanisme nyaris
identik dengan ateisme, dan fakta ini dengan bebas diakui oleh kaum humanis.
Terdapat dua manifesto penting yang diterbitkan oleh kaum humanis di abad yang
lalu. Yang pertama dipublikasikan tahun 1933, dan ditandatangani oleh sebagian
orang penting masa itu. Empat puluh tahun kemudian, di tahun 1973, manifesto
humanis kedua dipublikasikan, menegaskan yang pertama, tetapi berisi beberapa
tambahan yang berhubungan dengan berbagai perkembangan yang terjadi dalam pada
itu. Ribuan pemikir, ilmuwan, penulis, dan praktisi media menandatangani
manifesto kedua, yang didukung oleh Asosiasi Humanis Amerika yang masih sangat
aktif.
Jika kita pelajari
manifesto-manifesto itu, kita menemukan satu pondasi dasar pada
masing-masingnya: dogma atheis bahwa alam semesta dan manusia tidak diciptakan
tetapi ada secara bebas, bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada otoritas
lain apa pun selain dirinya, dan bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghambat
perkembangan pribadi dan masyarakat. Misalnya, enam pasal pertama dari Manifesto
Humanis adalah sebagai berikut:
Pertama: Humanis
religius memandang alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan.
Kedua: Humanisme
percaya bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa dia muncul sebagai
hasil dari proses yang berkelanjutan.
Ketiga: Dengan
memegang pandangan hidup organik, humanis menemukan bahwa dualisme tradisional
tentang pikiran dan jasad ha-rus ditolak.
Keempat:
Humanisme mengakui bahwa budaya religius dan peradaban manusia, sebagaimana
digambarkan dengan jelas oleh an-tropologi dan sejarah, merupakan produk dari
suatu perkembangan bertahap karena interaksinya dengan lingkungan alam dan
warisan sosialnya. Individu yang lahir di dalam suatu budaya tertentu sebagian
besar dibentuk oleh budaya tersebut.
Kelima:
Humanisme menyatakan bahwa sifat alam semesta digambarkan oleh sains modern
membuat jaminan supernatural atau kosmik apa pun bagi nilai-nilai manusia tidak
dapat diterima…
Keenam: Kita
yakin bahwa waktu telah berlalu bagi teisme, deis-me, modernisme, dan beberapa
macam “pemikiran baru”
Kerancuan Paham Humanisme
Pada
tahun 1948 terbentuklah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang
merupakan standarisasi kemanusiaan yang formal dan disepakati banyak Negara
pendukung humanism tanpa melibatkan agama-agama yang menjadikan hasilnya
deklarasi bersifat tidak universal. Logikanya, jika memang ingin membuat suatu
aturan humanism, standar yang dibuat haruslah dapat diterapkan kepada seluruh
masyarakat dunia yang memiliki ragam suku budaya dan agama. Disinilah letak
kecacatan deklarasi DUHAM yang bersifat sangat tendensius dan menjurus dukungan
kepada atheis juga pembenci agama.
Deklarasi
DUHAM rupanya menimbulkan berbagai reaksi tidak puas dari kaum religious. Reaksi
tersebut ditandai dengan diadakannya acara Project
on Religion and Human Right pada tahun 1993 di New York yang merupakan
prakarsa untuk merevisi DUHAM dari kaum religious.Tidak hanya mendapat protes
dari kaum religious barat, di kalangan umat Islam yang berasal dari Negara
Islam seperti Sudan, Iran, Saudi Arabia, Mesir dan sebagainya juga turut menyadari
dominasi humanism tendensius dalam DUHAM.
Mereka
menganggap DUHAM gagal memasukkan pertimbangan konteks cultural dan religious
dari Negara-negara non Barat. Utusan Iran di PBB tahun 1981, Said
Rajaie-Khorassani malah menyatakan bahwa “DUHAM adalah hasil pemahaman sekuler
dari tradisi Yahudi Kristen yang tidak dapat diterapkan ke dalam Islam”
Islam Lebih Rasional dan Humanism
Pada
5 Agustus 1990, tiga tahun lebih awal dari acara Project on Religion and Human Right di New York, umat Islam lebih
dahulu mengeluarkan deklarasi tandingan DUHAM untuk membungkam kaum humanism.
Deklarasi tersebut bernama Cairo
Declaration on Human Right in Islam (CDHRI) yang diadakan oleh Organisasi
Konferensi Islam (OKI) dengan diikuti 45 menlu Negara OKI. Deklarasi tersebut bertujuan
memberikan gambaran hak-hak asasi manusia menurut Islam yang mengacu pada
syariat Islam.
Jika
menurut manifesto humanism yang meyakini bahwa kepercayaan kepada Tuhan
menghambat perkembangan pribadi dan masyarakat adalah benar, tentunya isi
Deklarasi Cairo akan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Namun,
nyatanya tidak dan hal tersebut membuktikan bahwa logika kaum humanis tersebut
adalah salah.
Bahkan
Deklarasi Cairo tidak ekslusif untuk umat islam saja. Ada terdapat banyak pasal
tentang pelarangan diskriminasi berdasarkan ras, warna, bahasa, kepercayaan,
agama, afiliasi politik dan status sosial. Jadi, logika yang benar adalah
semakin religious seseorang justru ia semakin manusiawi, tapi semakin humanis
seseorang justru semakin atheis.
Islam
mengatur manusia dengan sangat sempurna akan kehidupan bermasyarakat dan
menjunjung tinggi hubungan dengan manusia sebagaimana hadist Nabi :
“Manusia
yang paling dicintai Allah ialah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Dan perbuatan yang paling disukai di sisi Allah ialah mendatangkan kebahagiaan
kepada sesama muslim.” (HR
Thabrani)
Berjiwa
humanis memang merupakan bagian dari ajaran Islam, tetapi jika menyandingkan
Islam dengan ajaran duniawi Humanisme adalah suatu kesalahan. Islam terlalu
sempurna jika disandingkan dengan paham Barat yang baru lahir pada penghujung
abad 15 itu. Justru sinkretisme Islam dengan ideologi lain malah
akan mencederai dari kesempurnaan agama Islam itu sendiri sebagai agama yang
sempurna dan paripurna, tidak ada keraguan padanya sedikitpun.
Manusia
yang berideologi humanisme melakukan segenap kebaikannya tanpa dilandasi iman
kepada Allah dan Hari Akhir. Sedangkan seorang muslim mengerjakan kebaikan
apapun senantiasa dilandasi pengharapan akan ridha, rahmat dan ampunan Allah
bagi dirinya dan sesama manusia kelakpada hari kebangkitan. Jika ia berbuat
baik namun tidak diiringi dengan keyakinan akan adanya bari berbangkit, maka
perbuatannya menjadi sia-sia di mata Allah. Walaupun ia tetap akan mendapat
manfaat di dunia, namun di akhirat perbuatannya tersebut tidak memberi kebaikan
apapun bagi si pelaku. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW :
Berkata
Aisyah radhiyallahu
’anha: “Ya Rasulullah, di masa jahiliyyah Ibnu Jud’an menyambung tali
silaturrahim dan memberi makan kepada orang miskin. Apakah hal itu dapat
memberikan manfaat bagi dirinya?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjawab: “Semua itu tidak akan
memberikan manfaat baginya karena sesungguhnya dia tidak pernah seharipun
berdoa: ”Ya Rabbku, ampunilah kesalahanku pada hari Kamat.” (HR Muslim 315)
Sumber Artikel :
Zarkasyi, Hamid Fahmi, Misykat Refleksi Tentang Westernisasi, Liberalisasi dan Islam
(Jakarta: INSIST, 2012).
Artawijaya, Indonesia
Tanpa Liberal (Jakarta: Pust ka Al-Kautsar, 2012).
Id.harunyahya.com
penawar rindu
Sudah hampir setahun gak pulang ke rumah. yaah setidaknya memasak makanan khas banjar bisa jadi penawar rindu
kiri : rabuk iwak (abon ikan) biasanya di rumah pakai ikan gabus. tapi kaena kemarin dapet ikan lele gratisan segede bagong hampir 3 kilo. ya pakai lele aja rasanya mirip2 dah
kanan : intalu masak habang : telur masak merah. ini niih yang biasanya pagi-pagi terhidang di meja sebelum berangkat ke sekolah plus nasi kuning
orang-orang di perjalanan...
Dalam setiap perjalanan
orang-orang datang silih berganti
bahwa setiap orang yang datang dan pergi
terdapat pelajaran yang kadang tak disadari
Menulis lah..
Ajarkan sastra kepada anak-anakmu karena itu dapat mengubah anak yang pengecut menjadi pemberani.- Umar bin Khattab
Cobalah, mulai biasakan menulis untuk diri kita sendiri. Benar-benar untuk diri kita sendiri. Untuk merawat jiwa kita agar senantiasa baik-baik saja. Agar semakin teguh dalam bersabar. Agar semakin peduli dengan orang lain. Agar semakin kukuh dalam memperjuangkan kebaikan-kebaikan, banyak atau…
achmadluthfi.tumblr.com
kurniawangunadi.tumblr.com
yaah saatnya belajar menulis. minimal untuk diri sendiri. menceritakan hikmah di setiap langkah dan nafas
yaah saatnya belajar menulis. minimal untuk diri sendiri. menceritakan hikmah di setiap langkah dan nafas
Ketika Semua Icon Di Laptopmu Berubah
malam hari yang dingin... ketika tangan sedang asyik menari-nari dengan tuts keyboard tiba-tiba ada sebuah peringatan yang keluar muncul di layar monitor. berfikir bahwa itu adalah update untuk baidu scanner yang baru saja aku aktifkan beberapa hari lalu aku "ok" saja peringatan itu..
namun.....
semua icon berubah, setelah peringatan menyerang
namun.....
semua icon berubah, setelah peringatan menyerang
naahhh looooo
semua icon berubah #happpaahhh??
mau buka microsoft word jadinya scanner baidu
mau buka power point jadinya scanner baidu
semuanya kalau diklik jadi scanner baidu
masya Allah... kaya apa nih?
Alhamdulillah chrome masih aktif dan akhirnya mencoba bertanya ke mbah google apa yang harus di lakukan jika semua icon berubah. awalnya ada petunjuk menuliskan script pada notepad yang nantinya di save as dalam bentuk .reg setelah itu double klik dan restart laptop...
coba dulu laah....
restart...
tak ada perubahan masih saja semua iconnya begitu
== "ni icon kompak amat pakai bajunya samaan semua sampai gak bisa di bedain ckckckck, ngajakin becanda
akhirnya coba melayangkan msge facebook ke teman2 ahli komputer yang sedang online
"itu kena virus yan, coba scan pakai av***, smad**, kas***** dan lain sebagainya antivirus online"
aduh males scan lama..
hingga akhirnya seorang kawan memberikan jawaban lain..
coba ikuti langkah ini yan :
1. klik start menu
2. Ketik regedit pada kotak pencarian
3. cari HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\FileExts\
4. cari .lnk
5. hapus .lnk key / userchoice folder
6. restart laptopnya
dan akhirnyaaaaaa
alhamdulillah... toshi-toshi sudah kembali normal iconnya
horeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee....
Ekspedisi Sayap Garuda #Bogor : Kerajinan Bunga Kering OSHIBANA
Ekspedisi Sayap Garuda : tak sekedar jalan-jalan, namun pencari ilmu untuk kebermanfaatan
"yan, ayok besok ke festival bunga dan buah nusantara, aku tadi ketemu ibu-ibu alumni IPB baik banget, mau ngajarin kerajinan bunga kering namanya kerajinan oshibana. kamu pasti suka"
icha, seorang kawan yang selalu riang gembira asal lampung itu mengajakku untuk belajar kerajinan oshibana.
"oshibana? aku belum pernah denger cha, pernah dengernya ikebana kerajinan merangkai bunga juga. bedanya apa? tadi di foto gak oshibananya?"
tanyaku penasaran. benar sekali tebakan icha aku tertarik nyiahahaha. karena memang sejak SD suka bikin beginian:
"hmmm.. apa ya bedanya tadi sih bunga-bunganya bisa di bentuk pembatas buku, bros, lukisan, ayok coba tanya mbah google oshibana apaan hehehe" kata icha terkekeh
Oshibana adalah seni merangkai atau menghias dengan bunga atau dedaunan yang dikeringkan dengan cara ditekan. Oshibana berasal dari bahasa Jepang 'oshi' artinya ditekan dan 'bana' artinya bunga. Agak mirip dengan herbarium yang murni pengeringan bunga atau tumbuhan kering dan berwarna kecoklatan, dalam penerapannya oshibana bisa menghasilkan bunga kering yang masih berwarna aslinya.
tuh sumber dari wikipedia tentang oshibana. jadi tekniknya adalah "press" / tekan. okeh keesokan harinya aku dan icha menuju kampus IPB Baranang Siang menemui ibu Ika untuk belajar teknik kerajinan bunga kering oshibana
"yan, ayok besok ke festival bunga dan buah nusantara, aku tadi ketemu ibu-ibu alumni IPB baik banget, mau ngajarin kerajinan bunga kering namanya kerajinan oshibana. kamu pasti suka"
icha, seorang kawan yang selalu riang gembira asal lampung itu mengajakku untuk belajar kerajinan oshibana.
"oshibana? aku belum pernah denger cha, pernah dengernya ikebana kerajinan merangkai bunga juga. bedanya apa? tadi di foto gak oshibananya?"
tanyaku penasaran. benar sekali tebakan icha aku tertarik nyiahahaha. karena memang sejak SD suka bikin beginian:
nempel-nempelin bunga jagung kering, dan bunga rumput-rumputan
Oshibana adalah seni merangkai atau menghias dengan bunga atau dedaunan yang dikeringkan dengan cara ditekan. Oshibana berasal dari bahasa Jepang 'oshi' artinya ditekan dan 'bana' artinya bunga. Agak mirip dengan herbarium yang murni pengeringan bunga atau tumbuhan kering dan berwarna kecoklatan, dalam penerapannya oshibana bisa menghasilkan bunga kering yang masih berwarna aslinya.
tuh sumber dari wikipedia tentang oshibana. jadi tekniknya adalah "press" / tekan. okeh keesokan harinya aku dan icha menuju kampus IPB Baranang Siang menemui ibu Ika untuk belajar teknik kerajinan bunga kering oshibana
si Icha minta di foto dulu nih "nyanii potoin akuuh =="
oh iya, ini pertama kalinya aku ke festival buah dan bunga Nusantara yang diadakan oleh IPB, Semacam pameran dengan berbagai macam stand mengenai bunga dan buah nusantara, mulai dari aneka bunga, buah, di mulai dari pengrajin bunga hias, bibit lokal, teknologi penanaman, sampai berbagai nutrisi pertumbuhan bunga dan buah. festival bunga buah ini di isi dengan berbagai macam kegiatan menarik seperti seminar pelestarian bibit lokal, perlombaan merangkai bunga dan buah, bagi-bagi buah dan bibit gratis. acara ini berlangsung selama 3 hari jum'at, sabtu dan minggu. dan di akhir kegiatan ada long march menggunakan kostum buah-buahan dan bunga. unik sekali melihatnya.
kembali ke oshibana. aku dan icha langsung menuju stand alumni IPB. bu Ika sudah menunggu di sana. "awalnya saya suka dengan bunga-bunga, menanam bung dan mengumpulkan bunga liar, kemudia di ajarkan teman saya bagaimana cara mengawetkan bunga yang masih menjaga keaslian warna dari bunga tersebut dengan menggunakan teknik yang di sebut oshi bana. saya senang membuatnya dan akhirnya banyak yang tertarik. hingga ketika ada acara jejepangan saya seringkali mendapat undangan untuk pameran oshibana"
terang bu Ika yang merupakan alumnus IPB. berawal dari hobi dan kesenangan sekarang memiliki produk dan siap jalan-jalan gratis setiap ada acara jejepangan. enak sekali ya. pengen dah kayak gitu hihi
okeh lanjut saja. gimana sih bikin oshibana itu, berikut tahapannya :
Pemilihan Bunga
1. Pilih bunga dan daun yang kandungan airnya tidak banyak
2. lakukan pemetikan pada saat udara cerah, jangan pada saat setelah hujan.
3. setelah di petik segera lakukan pengepressan jangan tunggu sampai lama sebab bunga akan layu
Alat & Bahan
1. Gunting
2. Cutter
3. Pinset
4. Setrika
Alat Pengering
1. Kertas Buram
2. Busa
3. Kertas Minyak
4. Kantong plastik klip
5. papan/triplek
6. Batu bata
Persiapan
1. Siapkan bunga yang telah di petik
2. potong tangkai, dan putik
3. susun kelopak bunga sesuai selera dan tergantung kebutuhan
Langkah Pengeringan
1. Tumpuk 10 lembar kertas buram
2. letakkan 1 lembar busa di atas kertas buram tadi
3. kemudian letakkan 1 lembar kertas minyak di atas busa
4. susun bunga dan daun diatas kertas minyak
5. tutup bunga dan daun dengan kertas minyak
6. letakkan lagi 10 lembar kertas buram
7. ulangi susunan langkah 1-6 di atas hingga 5 susun
8. masukkan susunan tersebut ke dalam plastik klip
9. press dengan batu bata
Diperlukan waktu selama 10 hari agar pengeringan dapat sempurna dengan teknik sebagai berikut :
HARI 1
simpanlah susunan bunga tersebut dalam alat pengering yang sudah di pres
HARI 2
bukalah alat pengering kemudian pindahkan bunga dan daun, kemudian setrika kertas pengering satu persatu , susunlah kembali bunga dan daun kedalam alat pengering kemudian pres kembali dan simpanlah.
HARI 3
lakukanlah seperti pada hari ke 2
HARI 4
diamkan bunga tersebut
HARI 5
lakukanlah seperti pada hari ke 2
HARI 6
diamkan kembali bunga tersebut
HARI 7
lakukanlah seperti pada hari ke 2
HARI 8 & 9
diamkan kembali
HARI 10
bukalah alat pengering tadi, kemudian pindahkanlah kedalam tempat yang kedap udara
dan setelah kering bisa di bentuk berbagai macam barang seperti pembatas buku, tatakan gelas, bros, scrap book dan lain sebagainya...
bisa di laminating atau hanya di lem
tuuh lucu-lucu yaa
sebenarnya masih banyak lagi...
terimakasih bu ika atas ilmunya, semoga bermanfaat. nanti kalau saya sudah pulang ke kalimantan mau bikin beginian juga :D
Langganan:
Postingan (Atom)