Tentang segumpal daging di dalam jiwa

Minggu, 30 Juni 2013

| | |

ini tentang hati.. 
*Catatan kerasnya hati

Hati itu kadangkala ibarat batu
Dia keras sekali
Mana mau mengalah dan menerima
Bahkan tetap dingin dan kasar
Merasa lebih abadi dibanding seisi dunia

Maka biarkanlah tetes air mengubahnya
Satu tetes demi satu tetes
Hingga akhirnya berlubang sudah
Penuh keihklasan

Hati itu kadangkala ibarat pohon menjulang
Mengacung, menunjuk langit
Berdiri lebih tinggi di atas semua yang lain
Tegak gagah dan pongah
Merasa lebih hebat dibanding seisi dunia

Maka biarkanlah langit mengubahnya
Bahwa justeru betapa kecilnya pohon itu
Bukankah kalau pohon itu mau berpikir
Dia tidak terlihat dari langit jauh sana
Bumi pun tidak terlihat
Apanya yang lebih tinggi?

Hati itu kadangkala seperti besi
Dia mengeras dibanding apapun
Mana mau lemah atau dengarkanlah
Bahkan menatap dengan mata menyipit
Merasa lebih tahu segalanya

Maka biarkanlah karat yang mengajarinya
Sedikit demi sedikit
Hingga akhirnya keropos
Entah mau terima atau tidak

Ya Rabbi,
Sungguh,
Hati kami itu kadang lebih keras dibanding batu atau besi
Lebih tinggi hati kami dibanding pohon menjulang
Tapi kami tidak mau menjadi demikian
Tidak mau, ya Rahman
Ajarilah kami untuk mendengarkan saat kami sama sekali tidak mau
Ajarilah kami untuk sedikit saja memikirkan saat kami menolak kuat2
Agar nasehat kebaikan bisa masuk ke hati
Basah setetes demi setetes
Mendatangkan sejuk dan kelapangan
Dan besok kami menjadi lebih baik

*Tere Liye

0 komentar: