Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki belasan ribu pulau. Begitu beragam dan
luasnya pulau-pulau yang tersebar di Negara Indonesia berimbas pada kesenjangan
ekonomi yang sangat timpang antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Daerah
pedesaan dianggap kurang menjanjikan untuk penghidupan masyarakat terutama
dalam hal ekonomi yang berimbas pada kesejahteraan sosial. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya urbanisasi atau perpindahan daari desa ke kota dalam jumlah
yang besar dengan mengharapkan kehidupan yang lebih terjamin di perkotaan.
Padahal, pada dasarnya desa ataupun kota tidak dapat dibandingkan mana yang
lebih memberikan jaminan kesejahteraan masyarakat karena desa dan kota
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Kota sebagai pusat pemerintahan dan
sektor industry/jasa dan desa sebagai pusat sektor pertanian untuk memenuhi
kebutuhan pangan nasional.
Pada
kenyataannya kota sangatlah dinamis dan reaktif dengan segala perubahan yang
ada sedangkan desa dianggap monoton dan tertinggal dalam hal pembangunan dan
inovasi perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan. Yang menjadi faktor utama
dari masalah kesenjangan antar daerah tersebut ialah kurang terlaksananya sistem perekonomian
rakyat yang seharusnya segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh dan untuk
kepentingan orang banyak, baik dalam kedudukannya sebagai produsen, pedagang
maupun konsumen sehingga tercipta suatu kesejahteraan masyarakat dengan
pembangunan yang berkelanjutan, berakar pada sumberdaya nasional dan
partisipasi luas.
Pada
dasarnya kawasan pedesaan telah memiliki potensi yang belum dikembangkan secara
maksimal berupa komoditas unggulan wilayah pedesaan dari hasil sektor
pertanian. Komoditas unggulan merupakan komoditas andalan suatu daerah yang
mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau dan jumlah yang berlimpah. Komoditas
unggulan pada suatu daerah dapat menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat
seperti terciptanya lapangan pekerjaan berbasis pemberdayaan, serta
meningkatkan nilai tambah dari komoditas unggulan tersebut dengan berbagai
macam produk turunan yang mampu dihasilkan. Sebagai contoh terdapat suatu
kawasan yang merupakan penghasil kelapa yang berlimpah, dikarenakan kurangnya
pengetahuan, keterampilan dan pembinaan kepada masyarakat terhadap produk turnunan olahan berbahan baku kelapa. Kelapa-kelapa tersebut hanya dijual
mentah ataupun sedikit olahan yang telah diproduksi. Padahal komoditas kelapa
merupakan bahan baku untuk menghasilkan berbagai macam produk yang memiliki
nilai jual lebih jika dibandingkan dengan menjual dalam bentuk mentahnya.
Produk-produk yang dapat dikembangkan antara lain ialah seperti miyak kelapa, tepung kelapa,
gula kelapa, nata de coco¸ produk
peralatan rumah tangga, briket, bahkan hingga pangsa pasar kelas dunia seperti
VCO (Virgin Coconut Oil) dan masih banyak lagi. Jika potensi untuk pengembangan
produk turunan komoditas unggulan tersebut dapat dikelola secara baik dengan
memberikan pengetahuan dan pembinaan keterampilan pada masyarakat desa, maka
bukan hal yang tidak mungkin perekonomian dan pembangunan kawasan pedesaan
secara berangsur-angsur dapat meningkat.
Diperlukan
suatu analisis yang tepat dan akurat berdasarkan hasil observasi suatu kawasan
pedesaan sebagai solusi untuk mendorong pembangunan suatu wilayah pedesaan untuk
memiliki keunggulan daya saing ekonomi yang berkelanjutan dan berorientasi pada
pemanfaatan komoditas unggulan kawasan pedesaan tersebut. Namun, kegiatan
pengembangan komoditas unggulan berbasis pemberdayaan masyarakat tidak akan
berjalan dengan baik tanpa adanya partisipasi aktif dari semua elemen
masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
Yuk
mulai kenali potensi daerah kita kemudian kembangkan menjadi ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan masyarakat ...
0 komentar:
Posting Komentar