Euforia Kemenangan AK-Parti :: Turki adalah Harapan Umat Islam

Sabtu, 05 April 2014

| | |



Hasil pemilu lokal sementara di Turki dimenangkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partainya Erdogan. Pemilu di Turki digelar di tengah suasana politik cukup panas. Lawan-lawan politik Erdogan gencar menggoyang pemerintahan yang dipimpinnya. Bahkan aksi penggoyangan itu berhasil menurunkan tingkat elektabilitas partai Keadilan dan Pembangunan. Namun lawan-lawan politik dibuat tercengang dengan hasil sementara pemilu yang menempatkan Erdogan di urutan pertama. Lantas apa rahasia kemenangan Erdogan?

Kemenangan beruntun AKP dan Erdogan selama pemilu 10 tahun terakhir sebagai bukti ia berhasil mengobat berbagai krisis. Erdogan tak mengandalkan kharismatiknya, apalagi menggunakan tindakan represif untuk mengontrol kekuasaannya. Sebab ia yakin bahwa capaian dan prestasi partainya akan menjamin kemenangannya. Sebab prestasi itu riil dan terbukti nyata, bukan sekadar jargon simbolik, janji-janji kering, sebut pengamat politik Palestina, Lami Khatir.

Meski pengalaman AKP dan lompatan-lompatan serta stategi di Turki tidak serta merta bisa diadopsi di negeri lain, namun spirit eksperimen Erdogan layak dijadikan studi dan riset panjang dan dalam. Bukan hanya sekadar melihat dari kulit luar dan simbolik AKP saja yang bukan merupakan titik fokus kebangkitan dan prestasinya.

Erdogan dan partinya layak menang dan dipercaya oleh rakyatnya karena lebih mementingkan prestasi pembangunan di lapangan ketimbang mengedepankan simbolik dan jargon serta janji-janji seperti kebanyakan para pemimpin kita. “Biarlah tindakan saya yang bicara agar itu bisa menggagalkan segala konspirasi yang mengelilinginya.”

Kemenangan Erdogan selama sepuluhh tahun factor utamanya bukan karena identitas Islam partai AKP. Apalagi selama ini AKP dikenal bertarung sengit dengan partai sekuler ekstrim di tengah masyarakat yang kehilangan identitasnya dalam jangka panjang. Namun kemenangan AKP karena selama ini mereka menanam dan mereka memetik hasilnya. Menanam pembangunan dan keadilan seperti namanya.

Ketika dituding oleh lawan politiknya dengan kasus korupsi, tindakan represif, dan kinerja pemerintah yang buruk, Erdogan siap mengembalikan satu poin dengan dua poin. Namun ia memilih menggunakan pendekatan hukum dan mesin politik yang fair.

Ke depan, Erdogan akan fokus membersihkan lembaga negara dari sisa-sisa politik lama, mafia politik, ekonomi dan keamanan. Ia akan fokus membangun stabilitas negara. (bsyr/pip)

======================================================================
AK-Parti berhasil memenangkan pemilu lokal yang diadakan pada Ahad kemarin. Berikut transkip pidato kemenangan perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan seperti dimuat dalam blog resmi beliau, Kamis (3/4/2014) hari ini.

“Ini adalah hari kebahagiaan bagi Turki Baru. Ini adalah hari kemenangan bagi Turki Baru, hari kemenangan bagi 77 juta rakyatnya yang saling mencintai dan mendukung.

Hari ini adalah hari kemenangan untuk fase perdamaian dan persaudaraan internal, kemenangan untuk target-target Turki tahun 2023, dan kemenangan bagi seluruh rakyat baik yang memberikan suaranya kepada kami atau kepada oposisi.

Aku menghormati dan memeluk semua rakyat Turki yang berjumlah 77 juta jiwa dan tersebar di 81 provinsi. Rakyat inilah yang menjadi harapan umat Islam.

Aku berdoa agar rakyat Turki tidak dijauhkan dari jalan kebenaran, agar dihindarkan dari tipu daya, makar, dan rencana jahat.

Dengan pemilu, suara rakyat telah berhasil mengubur tangan-tangan yang berusaha mengganggu kemerdekaan negara ini.

Hasil pemilu telah membuktikan bahwa politik kotor, politik rekaman rekayasa, dan pembocoran rahasia negara, telah gagal di Turki. Politik itu juga akan gagal selamanya.

Hari ini, merugilah pihak-pihak yang menginginkan terjadinya kudeta militer di Turki. Rugilah mereka yang ingin Turki mundur ke masa-masa dulu. Turki tidak akan tunduk dengan keinginan mereka; rakyat Turki tidak akan menyerah.

Aku sudah katakan bahwa aku akan meninggalkan dunia politik jika partai tidak menang. Aku tantang para pemimpin partai yang lain untuk berjanji serupa, tapi mereka tidak mau melakukan. Kami akan tetap menjadi pelayan bagi rakyat, bukan tuan mereka. Saat ini aku katakan kepada oposisi, marilah kita buka lembaran baru demi kebaikan dan kelestarian Turki.

Wahai orang yang sedang berada di Pennsylvania (menunjuk Fethullah Gulen), engkaulah pemimpin negara parallel dan media yang anti pemerintah, bukanlah kalian pernah mengatakan sebagai pendukung demokrasi? Inilah demokrasi yang telah mengantarkan AK-Parti kembali ke pemerintahan. Apa yang kalian lakukan dalam berpolitik di Turki hanyalah menyebar fitnah dan kerusakan.

Proses peradilan akan dijalankan kepada pihak-pihak yang terbukti membocorkan rahasia negara secara ilegal. Inilah saatnya kita cerabut negara paralel dengan akar-akarnya sesuai dengan perundangan.

Aku berdoa semoga para pemenang dalam pemilu ini mendapatkan kesuksesan dalam memimpin wilayahnya masing-masing. Semoga Allah swt. melindungi umat Islam di Turki. Aku juga mengirim salam hormat kepada seluruh saudara dan rekan di seluruh dunia.

Aku berterima kasih kepada orang-orang yang selalu memperjuangkan Palestina, kepada rakyat Palestina yang meyakini bahwa kemenangan kami adalah juga kemenangan mereka. Aku berterima kasih kepada saudara-saudaraku di Mesir yang masih memperjuangkan demokrasi, mereka sangat memahami perjuangan kami.

Aku juga berterima kasih kepada saudara-saudaraku yang sedang terzhalimi di Suriah, yang saat ini hidup dalam kelaparan, di bawah serangan bom dan peluru, mereka selalu mendoakan kemenangan AK-Parti.

Tak lupa aku berterima kasih kepada saudara-saudaraku di Balkan yang turut mengadakan pesta kemenangan untuk kita, mulai dari Bosnia, Macedonia, Kosovo dan seluruh kota di Eropa.

Aku berterima kasih kepada semua orang yang menengadahkan tangan ke langit, berdoa bagi keselamatan dan perjuangan Turki. Tapi yang jelas, terima kasihku yang terbesar adalah untuk rakyat Turki.” (msa/dakwatuna)

0 komentar: