Bersepeda sejenak menengok hutan belakang rumah. sepeda polygon berwarna hijau kuberi nama "safar" dan kubeli sewaktu kelas 5 SD hasil menukarkan sepeda kakak yang telah usang dan dengan sedikit tambahan dari uang tabunganku selama 3 tahun. Ah pulau ini begitu mempesona walaupun panas terik yang sangatlah menyengat kulit. tapi disinilah aku melihat langit terindah. gumpalan awan-awan kumulus terbesa. bintang bertabur dan bulan menyabit disinilah yang paling indah. segarnya sapaan embun di pagi hari, membasahi dedaunan hijau yang masih asri, dan hei.. perahu tertambat di sungai sana terlihat kabur oleh bayang-bayang embun yang menjelma kabut.
Kembali teringat beberapa keping memori pada masa perantauan di Tanah Jawa. 2 orang adik semasa dikampus berkata “mbak aku ingin ke Kalimantan” apa yang terjadi satu bulan kemudian mereka mendapatkan kesempatan Kerja Praktek di pulau ini. Ada lagi, seorang kawan setelah kita sama-sama wisuda ia berkata “pengen merantau di tempat nt yan, borneo” dan 5 bulan setelahnya dia mendapatkan pekerjaan di pulau ini. Pulau Kalimantan.
Kembali teringat beberapa keping memori pada masa perantauan di Tanah Jawa. 2 orang adik semasa dikampus berkata “mbak aku ingin ke Kalimantan” apa yang terjadi satu bulan kemudian mereka mendapatkan kesempatan Kerja Praktek di pulau ini. Ada lagi, seorang kawan setelah kita sama-sama wisuda ia berkata “pengen merantau di tempat nt yan, borneo” dan 5 bulan setelahnya dia mendapatkan pekerjaan di pulau ini. Pulau Kalimantan.
Sementara aku disini, di tanah kelahiranku. Pulau yang
membesarkanku. Masih dengan impian INGIN berguna untuk pulau ini. Impian tanpa
usaha = OMONG KOSONG belaka itu adalah KEBOHONGAN yang nyata. Bukan, aah bukan
impian namanya ini hanya bualan. Bualan… yah lebih tepatnya aku hanya senang
membual.
0 komentar:
Posting Komentar