“Palestinian Cry Justice Now
: Save the life of Our Children”
Sejak pendirian secara
unilateral negara Israel, diskriminasi terhadap pendidikan Palestina telah
menjadi unsur kunci dalam proyek Israel melawan perjuangan Palestina demi
keadilan dan kebebasan di tanah air mereka. Israel melakukan
beragam upaya penghancuran infrastruktur pendidikan. Sejak 2000, sebanyak 12
kampus dan sekolah telah ditutup Israel lewat instruksi militer, sebanyak 1.125
sekolah dan kembaga pendidikan tinggi dibekukan aktivitasnya, dan sebanyak 316
serangan terhadap lembaga-lembaga pendidikan, pengajaran, sekolah, kampus,
kantor departemen, dan kantor pendidikan terjadi, serta sebanyak 43 sekolah
diubah menjadi tanksi militer Israel.
Berdasarkan
laporan “Palestine: The education of children at risk”, Save The
Children Alliance, West Bank and Gaza (2001), kekerasan yang terjadi
di Palestina sebagai efek krisis yang terjadi telah membawa kepada berkurangnya
akses pendidikan serta pelayanan-pelayanan dasar lainnya, termasuk perawatan
medis darurat. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa anak-anak Palestina
telah memiliki pemahaman yang jelas tentang hal ini kemudian terlibat dalam
tindakan politik awal karena melihat hak-hak mereka tereduksi. Sulit untuk
mencegah anak-anak terlibat dalam konfrontasi ketika hak-hak mereka
terus-menerus terkikis, namun sistem pendidikan Palestina telah berhasil
menjaga anak-anak aktif dan fokus pada kebutuhan-kebutuhan anak-anak. Hak-hak
anak-anak juga dipengaruhi oleh rezim hak yang dilemahkan oleh interpretasi
sepihak Israel atas kewajibannya di bawah hukum internasional dan implementasi
proses perdamaian. Dalam laporan yang lebih aktual, Palestinian
grassroots Anti-Apartheid Wall Campaign (2007) menyebutkan bahwa sejak
1948 warga Palestina di bawah kendali Israel telah menghadapi sistem pendidikan
yang rasis dan represif yang merupakan bagian integral dari pendudukan Israel.
Sejak September 2000, dengan dimulainya Intifadhah kedua, Israel kembali
melancarkan serangan-serangan militer terhadap institusi-institusi pendidikan
Palestina. Sejak 2002, dinding yang didirikan Israel yang mengelilingi dan
mengisolasi kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat pun menjadi salah
satu sarana diskriminasi terhadap pendidikan Palestina, dengan sistem gerbang
dan perizinan yang memenjarakan warga dalam desa-desa tersebut dan memisahkan
mereka dari tanah, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan fasilitas pendidikan
mereka. Karena kesulitan melewati pos pemeriksaan, kebanyakan pelajar kini
harus belajar di universitas yang paling dekat dengan rumah mereka, atau
menyewa akomodasi dengan biaya yang besar.
Hands of Java
for Palestine ini adalah suatu bentuk perhatian dan kontribusi yang kontinyu
dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) terhadap kondisi
Palestina kini dan masa depan. Tujuannya untuk memberikan suatu Penjelasan
kepada masyarakat khususnya civitas akademika Pulau Jawa terhadap masalah
utama terkait Pendidikan di palestina , yang difokuskan pada
situasi dimana dalam Penjajahan. Sehingga, tumbuhnya Kesadaran dan Kepedulian
Masyarakat untuk bersama Membantu berkembangnya Pendidikan di Palestina.
Tersimpan harapan besar kami untuk membantu saudara-saudara di Palestina dengan
mengadakan penggalangan dana. Seluruh dana yang terkumpul pada acara ini akan
disumbangkan untuk pembiayaan operasinal TK di Palestina. dengan pembicara
Syekh Yaqub Sulaiman ketua yayasan As-Salam yang didatangkan langsung dari
palestina melakukan Road Show mulai dari IPB bogor, UGM Jogjakarta, hingga road
show terakhir di timur pulau jawa yaitu di surabaya pada tanggal 25 Desember
2012 di masjid Baiturrazaq dengan kepanitiaan yang dibawahi puskomda Surabaya
Raya (UKKI UBAYA) di bantu dengan BP-BP puskomda yang lain seperti JMMI ITS,
STAIL Hidayatullah, UKMBI UWKS, UKKI Unitomo dl
Berikut
isi dialog yang diterjemahkan oleh Yoga, alumnus Al-Azhar Kairo Mesir,
Saya
menyampaikan salam dari masyarakat Palestina, “Kami(masyarakat Palestina)
mencintai kalian karena Allah.”
Perjuangan
kami bukanlah perjuangan mempertahankan tanah air tapi perjuangan berdasarkan
aqidah berlandaskan aqidah Islam. Mereka berkeyakinan bahwa perjuangan ini
berlandaskan aqidah maka wajib bagi kami bahwa untuk menghancurkan virus-virus
yahudi di segala penjuru dunia yang sudah mulai merambah seperti di firman
Allah bahwa yahudi tidak akan berhenti sampai kalian mengikuti yahudi dan kami
akan terus melakukan perjuangan ini yang tidak pernah lepas dari pegangan Al
Quran dan As Sunnah. Dalam perjuangan ini juga kami yakin tidak sendirian, kami
yakin pemuda di sini siap berjuang bersama kami seperti sahabat Al Aqsa. Pemuda
muslim Indonesia siap berjuang bersama kami. Perjuangan yang dilakukan
masyarakat Palestina kepada Yahudi, tidak pernah berakhir akan terus berulang
dan berulang hingga terakhir hijarotul
sijjil perang 8 hari 7 malam. Alahmdulillah Palestina bisa mengalahkan yahudi
walaupun mereka mempunyai senjata yang canggih. Yahudi adalah orang-orang yang
takut mati kemudian mereka meminta kepada Amerika dan Eropa untuk membantu
mereka dalam gencatan senjata.
Keadaan
kami saat terjadi peperangan sangat mengerikan , serangan lewat darat, laut,
menghancurkan rumah, sekolah bahkan masjid. Anak-anak kecil yang tidak berdosa
tidak pernah tahu bagaimana bentuknya senjata menjadi sasaran utama. Karena
yang mereka takutkan adalah jika mereka besar nanti akan ada tambahan
perjuangan dari kaum muda. Walaupun kami pahami bahwa yahudi tidak pernah
lepas dari negara barat (Amerika) namun mereka tetap takut dengan mujahidin-mujahidin
kami. Dalam perjuangan kami mempunyai tangan yang siap berjuang ketika
menghadapi yahudi, dan tangan yang siap
membangun ketika rumah-rumah kami dihancurkan.
Salah
satu nikmat ketika datang ke Indonesia adalah saya merasakan harapan kemenangan
karena kita semua turut membebaskan Al Aqsa (suatu saat nanti akan turut serta
bersama-sama membebaskan Al Aqsa). Satu kesan yang saya ingat tentang Indonesia
ketika perang tahun 2008 adalah kafilah Indonesia yang pertama kali memberikan
bantuan dengan berkata,”kami (Indonesia) selalu bersama kalian dengan ruh, jiwa
dan harta kami.”
“Begitu juga dengan masyarakat Palestina, kami
akan selalu bersama dengan Indonesia”.
Tanah
Palestina adalah tanah waqaf di zaman Rasul. Jadi Palestina bukan hanya milik
penduduk Palestina saja, tetapi
milik muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu pembebasan Palestina bukan hanya
milik penduduk Palestina tetapi teremban di pundak-pundak kaum muslim ada
kewajiban membebaskan Palestina dan
juga Al
Aqsa. Perasaan kami masyarakat Palestina
ketika di media-media, penduduk Indonesia turun ke jalan untuk demonstrasi
semakin membuat masyarakat Palestina yakin bahwa kami tidak sendiri. Harapan kami ialah agar kita dapat
bersama-sama kaum muslim dunia untuk membebaskan Al-Aqsa .
Pesan
dari Syeikh Yaqoub M. Sulaiman kepada pemuda muslim Indonesia sebagai berikut,
“Di
pundak-pundak kalianlah kemajuan suatu bangsa, kemajuan teknologi. Di tangan-tangan
pemudalah kebathilan dapat diperbaiki. Berkaryalah wahai para pemuda karena
pemudalah yang selalu berkarya namun jangan pernah terlepas dari empat hal
berikut:
- Keimanan, dengan yakin kepada Allah
- Keikhlasan
- Kemauan
- Pelaksanaan
Maka
wahai pemuda muslim, yakinlah dapat mengubah dunia walaupun dengan cara
perlahan-lahan. Masa muda adalah masa keemasan sehingga pergunakanlah
sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menjadi budak-budak yahudi.
Mengapa
serangan yahudi sering dilakukan pada pagi dan siang hari? Karena mereka
menyerang anak-anak usia dini agar mereka takut pergi ke sekolah dan ibu-ibu
takut sehingga tidak mengijinkan untuk bersekolah.
Rasul
pernah mengatakan bahwa kami akan menang jika yang berperang adalah para pemuda
dan kami akan kalah jika yang berperang merupakan orang-orang yang sudah tua. Oleh karena itu, setiap dari
kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban mengenai dua hal yaitu digunakan
untuk apa usia kita dan sejauh mana sumbangsih kita terhadap dakwah agama
islam.”
Di
akhir kajian, kami diperlihatkan dokumentasi keadaan Palestina sebelum
diserang, saat diserang dan beberapa saat setelah diserang. Dan tempat sasaran
utamanya adalah kantor-kantor pusat Palestina, kepolisian maupun
sekolah-sekolah.
Sebagai
penutup, beliau mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan apresiasi
terutama dari (FSLDK) forum silaturahim lembaga dakwah kampus serta kembali
berpesan untuk memanfaatkan masa muda sebaik mungkin untuk perjuangan islam
karena kita tidak pernah tahu kapan maut akan menjemput. Kami juga ingin ikatan
antara Indonesia dan Palestina dapat lebih dari ikatan aqidah islam yaitu
ikatan dalam nasab. Jadi dipersilahkan pemuda-pemuda Indonesia yang siap
menjadi mujahidin beliau bersedia menjadi “mak comblang” dengan akhwat
palestina . dan perempuan Indonesia yang bersedia menjadi istri mujahidin
palestina juga dipersilahkan. Bahkan beberapa saat yang lalu telah ada pemuda
Indonesia yang menikah dengan perempuan palestina.
Ini poster yang di bikin lutfi, anak Despro karena aku baru pulang dari pacet jam 8 malem, Alhamdulillah jam 6 sore udah ada yang menawarkan diri buat bikin poster, saatnya yang muda yang berkarya ^^
ini foto syekh Yaqub M. Sulaiman didatangkan langsung dari palestina, Subhanallah
Ini masjid Baiturrazaq, SIER... pertama kali kesini waktu jalasah ruhiy kalau gak salah, masjidnya bagus, dikelilingi sungai, ada perahu juga, ada jembatannya, ikannya juga banyak pada loncat-loncat gitu...jadi pengen nagkep plus jadi laper #uups.. hihihihi
Yang di bawah ini TK Bintang Al-Qur'an di gaza yang pembangunannya di bantu oleh FSLDK dan Sahabat Al-Aqsa
0 komentar:
Posting Komentar