Serial Anpi #Memancing
Disuatu Sore
Kakak : Adik2 yang
manis selalu.. hari ini kakak gak sendirian looh.. kakak bersama temen kakak di
gambar ini. Niih kenalin yaa, temen kakak namanya Anpi, Kak Anpi..
hayoo siapa tadi namanya temen kakak ?
Adik2 : Kak anpi!!!!
Kakak: waah pinter,
adik2 disini pada tau nggk itu kak Anpi lagi ngapain hayoo?
Adik2: lagi mancing
ikan kak
Lagi
nangkap ikan disungai
Kakak : wah betul
semua jawabannya. Nah sekarang ada yang tau lagi nggk? Itu kak anpi ngapain sih
mancing ikan di sungai gitu? Mau diapain ikannya yaa?
Adik2 : mau di goreng kak
Mau di
makan..
Di
bakar
Buat
temen bobok kak. Kan biasanya “ikan bobok”
Kakak : Haha, yang
benar kak anpi mau masak ikannya, terus di makan.. karena ikan itu bisa bikin
kak anpi sehat, kuat dan cerdas adik2. Di dalam Al-Qur’an pun Allah berfirman
bahwa ikan itu baik looh. Tepatnya dalam surah An-Nahl ayat 14 “Dan Dia-lah, Allah yang
menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
segar (ikan), ….” Kata pak dokter Ikan
juga baik untuk kesehatan looh karena ikan kaya akan protein,
vi-tamin, mineral dan berkalori rendah. Naaah siapa adik2 disini
yang suka makan ikan?
Adik2 : Sayaaaaaa
Kakak : siapa yang suka ikan goreng?
Adik2: Sayaaaa
Kakak : Yang suka ikan bakar?
Adik2 : Sayaaaaa
Kakak : Siapa yang mirip ikan?
Adik2 : Sayaaaa
#Lhoooo
#Anpi : Akhwat Pendaki v^^
Mimpi di atas bintang
Biarkan kehendak Allah SWT yang akan menuntun
kita kemana akhirnya perjalanan ini. Jangan pernah menyerah sebab mimpi
kita diatas bintang, Impian menembus cakrawala (Islampos)
Ekspedisi MAHAMERU 3676 Mdpl (Bagian Kedua)
# Merangkak menuju
puncak dewa 3697 mdpl
Setelah makan dan masak. Kita ngobrol-ngobrol ringan dengan anak-anak
UMM mencoba mengenali lagi satu persatu nama dan wajah mereka untuk memudahkan
pendakian nanti malam, gawat saja kalau ternyata yang gandeng nanti malam adalah
mbak muka rata gimana?. Pukul 23.00 kita memulai pendakian, memakai jaket
tebal, dua lapis kaus kaki, sarung tangan dan senter. Terlihat iring-iringan
rombongan lain dalam kegelapan. Menuju arcopodo, pos penanda terakhir sebelum
mahameru. Melewati arcopodo jalan menanjak yang sangat terjal dipenuhi oleh
pohon-pohon cemara dengan bukit dan jurang di sisi kanan kirinya, sangat berbahaya
apalagi pendakian di malam hari. Ada juga beberapa rombongan yang membangun
tenda di arcopodo,namun hanya sedikit tidak sebanyak seperti di kalimati karena
tanah yang landai terbatas dan jauh dari sumber air.
Baru setengah perjalanan 3 orang dari rombongan UMM memutuskan untuk
pulang ke Kalimati. Sudah tak kuat katanya. Oh iya, sebelumnya rombongan anak
UMM ada 10 orang. 2 orang memutuskan untuk tidak ikut ke Mahameru. Jadi aku dan
vera malam itu ngetrack bersama 8 orang anak UMM. Sekarang 3 orang memutuskan
tidak melanjutkan perjalanan yang tersisa adalah 5 orang bersama aku dan vera.
Benar-benar track yang berbahaya hingga sampailah kami di cemoro
Tunggal. Cemoro tunggal adalah vegetasi terakhir setelah rimbunan pohon cemara
di Arcopodo, hanya terdapat satu pohon cemara terakhir yang besar dan setelahnya
tidak ada vegetasi lagi. Sekarang di hadapan kami adalah jalan menanjak gunung
pasir sepanjang 1,5 km dengan kemiringan sekitar 50 derajat. Huaaaa perjuangan
baru dimulai, perjalanan sebelumnya sungguh belum ada apa-apanya. Beristirahat
sejenak di dekat cemoro tunggal aku, vera, dan 3 anak laki-laki dari UMM tadi,
yang 2 kemana ya? Akhirnya kita memutuskan untuk menunggu. Tak lama kemudian datang
lah Mei dan Hari.
“kalian lanjut t rek?” Tanya hari
“yo lanjut lah, eman yoo wes nyampe kene mbalek” sahut temannya
“Mbak ITS yo lanjut t?”
Aku dan vera mengangguk mantap
“yo wes, aku nitip Mei yo.. tak mbalek nganterno arek-arek sing gak kuat,
hati-hati sukses sampai mahameru, mbak vera wes tau sampe puncak kan? Nitip konco-koncoku
ya mbak”
Setelah berpesan menitipkan temannya kepada Vera, Hari bergegas memutar
badan untuk segera menemui teman-temannya yang memutuskan pulang ke Kalimati. Hari
sudah 3 kali kepuncak Mahameru, dan
pendakian kali ini memang dia niatkan untuk mengantarkan teman-temannya yang belum
pernah kesini, bukan lagi mengejar matahari pagi di puncak Mahameru. Pelajaran kedua
yang kudapat dari gunung
#SEORANG PEMIMPIN
HARUS BERTANGGUNG JAWAB PENUH ATAS ORANG-ORANG YANG DIPIMPINNYA
dan di
gunung kata-kata ini benar-benar akan di uji bukan hanya sekedar teori.
# Naik 3 langkah
Mundur 1 langkah
14 Agustus 2013, pukul 02.00 dini hari. Rombongan yang tersisa 6 orang.
3 cowok dan 3 cewek. Huaaa bukit pasir berbatu sepanjang 1,5 km dan menanjak. Kalau
bukan karena tekad yang kuat sudah pasti orang akan malas bersusah payah
mendaki seperti itu. Tiba-tiba teringat perbincangan salah satu teman jurusan saat
ku ajak mendaki semeru.
“apa enaknya sih naik gunung itu? Susah, susah naik.. nanti juga turun
lagi” …
“He? ==”
“Sama kayak maen bola, apa asyiknya coba satu bola direbutin 20 orang,
kubelikan satu-satu dah biar senang semua. Hahahahahaha”
“he? ==”
Waah lupakan lupakan.. biarkan yang lain berkicau aku kan tetap berlalu.
Tapi ini kog gak sampai-sampai yaa. Pasirnya susah di naikin naik 3 Langkah eeh
langsung mundur satu langkah… ayo naik, naik, naik, biar bisa sholat subuh di
puncak..
# Mbak? Tuk.. tuk..
kog membeku?
“Belum mantap yan, kalau belum pernah merasakan sholat subuh di puncak
Mahameru” seseorang pernah berpesan seperti itu kepadaku. Okee. Okee akan
kucoba . tapi ini sudah pukul 03.30 perjalanan masih jauh hwaa~~~
Pukul 04.15 wib fajar sudah menyingsing. Waah harus segera sholat subuh
#clingak-clinguk vera sudah jauh diatas sana, disini tak ada yang di kenal. Kali
aja ada yang mau diajak jamaah. Looh yang lewat malah bule-bule, akupun menepi
duduk diatas batu yang datar. Segera saja aku tayamum dan sholat subuh sambil
duduk. Masih rakaat pertama tiba-tiba kakiku dicolek pakai tongkat kayu.
“mbak.( Tuk tuk sambil mencolek kaki ku dengan tongkat kayu). Mbak? Mbak
gak membeku kan?”
Ternyata salah seorang dari rombongan UMM mungkin mengira aku hypothermia
(kedinginan hingga membeku)
Aku tak bergeming, tetap melanjutkan sholat
“mbk… mbakk” tuk tuk (kali ini mencolek tanganku . masih pakai tongkat
kayu)
Kemudian aku rukuk. Baru lah mas UMM itu paham kalau aku sedang sholat. Dia
pun melanjutkan naik ke atas. Hadee ada ada saja orang lagi sholat di kira
membeku karena hypothermia. Walaupun tak bisa sholat subuh di puncak, kali ini
aku memiliki pengalaman sholat subuh yang sangat berkesan “dikira sedang
membeku” ==” .. selesai sholat aku melanjutkan
perjalanan tak jauh dari tempatku sholat subuh tadi ku lihat mas UMM yang
mencolek-colekku dengan tongkat kayu sedang sholat subuh. Hha aku hanya bisa
tersenyum..
pelajaran ketiga yang kudapat dari gunung
#JANGAN PERNAH NGAKU PECINTA ALAM, SEDANGKAN KAU LUPA DENGAN PEMILIK ALAM .
#JANGAN PERNAH NGAKU PECINTA ALAM, SEDANGKAN KAU LUPA DENGAN PEMILIK ALAM .
lupa disini dalam artian meninggalkan kewajiban sholat ketika sedang
mendaki ataupun berpetualang di alam.
# Loh… mas elektro, kita ketemu lagi
Pukul 07.00 wib. .. hueee sudah pagi. Kog belum sampai puncak juga ya? Ayo
semangat. Sedikit lagi..
“ayo mbak.semangat.. sedikit lagi” sahut bapak-bapak yang menyalipku
dari samping..
“iya paak..” jawabku tak kalah semangat
Tiba-tiba dari arah depan. Orang-orang sudah banyak yang turun. Dan salah
satunya menyapaku.
“mbak pwk”
“looh mas. Elektro. Sudah dari atas?”
Ternyata mas elektro yang kemarin bertemu di jambangan
“iya mbak dari jam 5 tadi sudah sampai puncak. Kemarin di kalimati
dimana? Aku nyari-nyari nggk ketemu”
“wah iya mas. Aku juga nyari-nyari nggk ketemu akhirnya bareng rombongan
UMM. Nge-camp deket pos”
“oh deket pos. padahal sudah tak cari sampai situ juga. Aku nge-camp
agak jauh sih. Di dekat sumber air”
“wah gak maen ke sumber air kemaren. Sudah gak kuat. Jadi ambil air
nitip anak UMM”
“hha oh gitu rupanya. Tak turun duluan mbak.. ayo semangat mbak
puncaknya tinggal sedikit lagi”
# Alhamdulillah
mimpi yang benar-benar nyata PUNCAK MAHAMERU
07.15 wib. Alhamdulillah ini mimpi satu tahun yang lalu benar benar nyata
Samudera Awan…
Puncak para Dewa..
Puncak MAHAMERU
Kuasa Ilahi tak bertepi.. sujudku hanya kepadaMU
# Perpisahan dengan
pulau Jawa
Tradisi ketika sampai Puncak. Orang akan berfoto-foto ria sambil
menggenggam tulisan. Tulisan impian dan harapan. Ada juga yang memberikan pesan
cinta untuk orang-orang yang kasihi. Sepertinya terinspirasi dari “gantunglah
mimpimu setinggi langit” aji mumpung ketika berada di puncak gunung adalah yang
terdekat dengan langit maka muncullah tradisi seperti itu. Sedang aku bukan
tulisan impian, harapan atau pesan cinta. Sejak di Surabaya aku sudah memprint
tulisan
SETELAH 7 TAHUN MERANTAU
SAYONARA
PULAU JAWA
Yah tepat sekali. Pesanku di puncak dewa ini adalah pesan perpisahan di
puncak tertinggi pulau Jawa. Pesan perpisahan kepada pulau jawa yang 7 tahun
sudah menjadi tempat perantauan, di pulau tersebut aku menemukan banyak ilmu, cerita,
persahabatan dan warna warni kanvas kehidupan. Satu bulan berikutnya aku
kembali ke tanah kelahiran. Bumi Antasari, Banua Kalimantan Selatan.
Ceritanya satu minggu lagi wisuda, jadi bawa-bawa topi wisuda geto >.<
Sayonara Pulau Jawa
Bersambung lagi ^^.. kisah selanjutnya
# 2 malam di kali
mati
# Cerita Nabi – Nabi
# Sunrise di
gunung, sunset di laut, tapi aku lebih suka menatap langit malam dari manapun
# Siput yang
semakin melambat
# Ini adalah
perjalanan hati
# Gununglah yang
mempertemukan dan mempersatukan hati kita
Ekspedisi MAHAMERU 3676 mdpl (Bagian Pertama)
# Berawal dari Ranu Kumbolo
31 Desember 2012. pertemuanku dengan Surga
Gunung Semeru yaitu danau Ranu Kombolo dengan rombongan santika dan ami (*paman)
kepanduan, hujan deras di bulan desember tak menyurutkan langkah agar segera
sampai di danau tersebut. Karena datang di ranu pani sudah menunjukkan pukul 4
sore segeralah rombongan melakukan tracking di malam hari, padahal tracking
malam-malam dengan di guyur hujan sangat berbahaya buat pendaki, nanti kalau
hilang gimana? Kalau ketemu alien? Ah sudahlah. Nekat saja. Hingga sampai lah
di ranu kumbolo pukul 1 dini hari. Meniti Kabut . Perjumpaan dengan ranu
kumbolo memberikan siluet mempesona puncak mahameru. Membuatku bertekad agar
suatu saat aku ingin kesana mencapai puncak mahameru, puncak para dewa. Suatu
saat nanti, entah kapan yang jelas sebelum kepulanganku ke tanah kelahiran.
Rindu Mahameru
# Impian yang
tertunda-tunda
Agustus 2013 “mbak
ayo kita upacara tujuh belas agustusan di kalimati” ajak beberapa orang adik
junior yang juga senang dalam hal daki mendaki. Ya ampun ingin sekali rasanya
ikut, tapi tugas akhirku? Toeflku? Tak bisa ditinggalkan apalagi tulisan besar
di dinding kamar “TIDAK AKAN PULANG KAMPUNG SEBELUM WISUDA!!” rasa-rasanya itu
tulisan selalu menampar pipi dipagi hari. Dan benar saja ketika yang lain 17
agustus upacara bendera di kalimati. Aku sibuk berkutat dengan soal-soal untuk
merdeka dari toefl di upt bahasa ITS.
Tak jadi muncak di
bulan agustus dengan beberapa kawan-kawan jurusan berniat muncak satu bulan
sesudahnya, saat persiapan wisuda sudah benar-benar selesai segala tetek bengek
yudisium, penyerahan ktm, toefl dll agar bisa muncak dengan tenang tanpa beban
pikiran persiapan wisuda di bulan September nanti. Setelah jarkom sana-sini,
posting sana-sini akhirnya terkumpul 8
orang yang berniat muncak ke semeru 5 laki-laki dan 3 perempuan. Namun hingga
H-2 tak ada kabar berita tentang persiapan atau apalah yang berbau-bau
pendakian. Hingga muncul pertanyaan “sakjane iki sido muncak gak seeh?” (kalau
bahasa banjarnya “jadi benaikan kah kada buhannya ni yo?” kalau bahasa
Indonesia “ini sebenarnya jadi muncak gak ya?). apa daya karena teman-teman
jurusan gak jelas. Aku dengan seorang teman dekat berniat akan tetap muncak
berdua saja kalau memang teman-teman yang lain membatalkan niatnya. Dan benar
saja “arek-arek gak sido muncak yan.
Kita berangkat berdua aja ya opo?, siap gak?” itu pesan singkat dari vera. “Oke
ver, kita berangkat berdua saja siaplah, bismillah”
# Prepare-prepare yoo
Persiapan
perbekalan, karena yang mendaki hanya dua orang, walhasil barang-barang yang
minta ampun banyaknya hanya di bagi 2 orang saja. Logistik, obat-obatan,
sleepbag, jaket dan pakaian sih bawa sendiri-sendiri yang harus di bagi bawanya
adalah nasting, kompor portable, tenda naah loo nyari dimana nih akhirnya untuk
tenda kita putuskan untuk nyewa saja. Tapi untuk Kompor dan nasting?? Aiih kita
tak punya. “Yan, aku sudah pinjem kompor sama nasting ke anak TL, tapi besok
dia mau keluar kota sebelum jam 6, sekarang aku masih di lamongan. Bisa ambilin
gak di kosnya setelah subuh?” pesan singkat dari vera yang tertera di hapeku.
Huaaa apa? Harus ke kos daerah anak cowok pagi-pagi buta ampuuunn.
# Apapun yang
terjadi tetap harus berangkat
Akhirnya hari yang
ditunggu-tunggu pun tiba 11 september 2013 kami memutuskan untuk berangkat
pukul 8 pagi, karena vera masih harus transfer data dikantornya , di tempat
kerja praktek kita dulu. Masih pagi. Akupun memutuskan untuk jalan-jalan ke
pasar keputih dulu beli jahe dan gula untuk perbekalan. Tepat jam 8 aku telpon
vera…. Tuuut nada sambung tak ada balasan, setengah jam kemudian aku telpon
lagi.. tuuut tetap tak ada balasan.. aneh.. telpon lagi… Alhamdulillah diangkat
“huwaaaaa yan, aku ketiduran”
“happppah??? ==?”
“huwaaaa aku belum ke kantor,, kamu dah siap”
“iya jeng.. dah jalan-jalan kepasar juga.. gimana ini ? aku ke kosmu ae
yo”
Sesampai di kos vera… “wah ya apa ini? Tadi malam packing ku belum
selesai, harus ke kantor juga” vera kelimpungan ==”
Aku hanya tertawa melihat tingkahnya “ya sudah tak tunggu di sini tak
bantu packing, ente ke kantor aja. Pokoknya gak boleh gagal lagi brangkatnya..
APAPUN YANG TERJADI KITA AKAN TETAP BERANGKAT!”
“OK yan.. kita akan berangkat tunggu ya”
Ba’da sholat dzuhur di masjid dekat kos vera, ternyata vera sudah pulang
dari kantor. Tepat pukul 13.00 wib kita menuju bungurasih menggunakan motor,
memulai perjalanan ke mahameru hanya berdua, dilanjutkan naik bus ke malang,
setelah itu naik len kearah tumpang. Sesampainya di tumpang hari sudah semakin sore
hanya ada satu mobil pick up yang biasa membawa pendaki hingga ranu pani. Takut
kemalaman kita segera memutuskan untuk menggunakan angkutan tersebut. Dalam mobil
pick up untuk menghindari kebosanan aku berbincang-bincang dengan kakak supir
yang sejak lama sudah menggeluti profesi mengemudinya. Bahkan pernah tertidur
di hutan karena mobilnya mogok, wah wah super sekali.. Sedangkan vera tertidur, mungkin karena tadi
malam begadang mengerjakan laporan kerjanya. Senja merah melewati rute
tumpang-rani pani yang naik turun gunung membuat mata tak berhenti berkedip menikmati
daerah pegunungan tengger dengan lukisan awan merah diatasnya. Subhanallah
kuasa Ilahi yang tak bertepi..
# Jangan pernah
meledek lagi karna kau akan kualat
Masih di dalam
mobil pick up. “loh mbak ini muncaknya cuman berdua?” Tanya kakak supir
“iya. Cuman berdua , awalnya mau berdelapan tapi gak jadi”
“looh kog gak jadi, itu cowok2nya masak kalah sama dua cewek gini”
“iya rencananya yang berangkat 8 orang 5 cowok 3 cewek tapi batal semua
akhirnya tinggal kita berdua.. yang 2 cowok dulu bilangnya sudah pernah ke sini
tapi cuman camp di ranu pani”
“weleh mbak. Kog yo nge camp Cuma di ranu pani . ranu pani itu
parkiran.. waaah rugi temen sampeyan itu jauh-jauh kog Cuma sampai ranu pani”
Aku hanya tergelak tawa..
Sampai di ranu pani
adzan maghrib berkumandang. “wah yan, sudah gelap gini, kantor perizinan sudah
tutup malam ini kita terpaksa tidur di ranu pani” kata vera. “haha.. iya. Kita tidur
di musholla aja” sahutku sambil nyengir-nyengir teringat perbincangan di mobil
pick up dengan kakak supir, sudah ngeledekin temenku yang dulu pernah nge camp
di ranu pani.. akhirnya kualat aku pun malam ini harus ngecamp di ranu pani..
(ngeledekin orang sih)..
Sesampai di mushollah..
tiba-tiba ada yang menyambut sambil bersalaman “ukhty dari mana?” seorang
akhwat, mungkin karena melihat pakaianku yang sama stylenya mengira aku
temannya.. ooowwh ternyata mereka adalah rombongan KAMMI Pala yang diketuai
Liyuda juga sedang ingin melakukan pendakian. Ada yang dari banten, Palembang lampung,
bahkan Kalimantan… mereka masih menunggu rombongan yang lain sehingga malam itu
pun juga terpaksa menginap da ranu pani. Akhwat tidur di musholla dan ikhwan
mendirikan tenda di luar.
# Berapa rombongan
mbak? Cuma 2? Cewek semua?
Pagi hari 12
September 2013. Begitu kantor perizinan buka kami langsung menyerbu dan bersiap
untuk muncak.. horeee!!! Akhirnya muncak juga.. di kantor perizinan bapak
penjaganya bertanya dengan nada terkejut “Berapa rombongan
mbak? Cuma 2? Cewek semua?” .. ku
jawab dengan tersenyum “iya pak. Sebelumnya sudah pernah ke sini kog” …”ooh ya
sudah hati-hati ya mbak” pesan bapak penjaga. setelah perizinan selesai, aku
dan vera tak lupa pamitan dengan rombongan KAMMI Pala.
Iseng nempel Fotocopy KTP di papan stiker dekat perizinan mendaki
Baru memasuki pintu
gerbang kita bertemu dengan rombongan 5 orang cowok dari trisakti, percakapan
yang sering terjadi saat mendaki yang pertama pasti saling Tanya asal? Dan rombongannya
ada brapa?
“dari mana mbak?”
“Surabaya ITS, mas nya?
“trisakti, Jakarta, ini Cuma berdua aja mbak?”
“hhe , iya..”
“wuuiiih mantaap, hati-hati mbak. Kita duluan ya”
…………………
Tak lama kemudian bertemu lagi dengan rombongan dari UMM malang. Dan pertanyaannya
sama. Dan reaksinya sama ==? “Berapa rombongan mbak? Cuma
2? Cewek semua?, wuiiih sangaar”
ada apa sebenarnya ini.. bagiku dan vera kita sudah sering melancong cewek
semua ketika survey tugas kuliah. Mulai dari pelosok Surabaya jembatan Suramadu
sampai pesisir daerah Sidayu Gresik naik perahu pula. Disini kenapa orang-orang
pada heran semua ya?
Waktu Maen ke Daerah Pesisir
# Maaf, jalanku
seperti siput
Akhirnya sampai pos 1.. aku sudah ngos-ngosan sedangkan vera masih segar
bugar.. menuju pos 2 aku sudah mulai sering berhenti istirahat. Sedangkan vera
masih jalan terus tak kenal lelah “yan, tak tunggu di pos 2 ya.. “ ..”iya ver,
duluan aja” sahutku sambil ngos-ngosan.. sampai pos dua ketemu vera. “yan,
jalan lama amat ==” “hhe iya ver maaf, jalanku kayak siput” “ayo jalan lagi
bentar lagi pos 3 ranu kumbolo”… daan jalanku semakin lambat vera lagi-lagi ku
minta berjalan lebih dulu biar tidak selalu menoleh kebelakang melihat siput yang ngos-ngosan ini.
Akhirnya sampai pos 3 istirahat sejenak. Tiba-tiba datang 2 orang yang juga
ingin melepas penat di pos 3. Pelajaran pertama yang hanya kudapatkan ketika
mendaki gunung #SEMUA ORANG MENJADI
RAMAH DAN SALING BERBAGI BEKAL
“Mbak dari mana?” Tanya salah seorang cowok tadi
“Surabaya”
“Loh aku yo Surabaya PPNS tapi sekarang sama rombongan magetan”
“Looh tetanggaan. Aku PWK ITS” sahutku riang karena kampus kami hanya
terpisah oleh parkiran motor
“Anak JMMI ya mbak?”
“Loh kog tau?”
“Soalnya mbak muncak pake rok”
Ini di gunung dan aku masih di kenali sebagai anak LDK (Lembaga Dakwah
Kampus) .. yah, memang tak dapat di sangkal rok dan jilbab lebar selalu identik
sebagai ciri khas muslimah .. teringat sebuah pesan KEMANAPUN KAKI MELANGKAH,
JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENANCAPKAN BENDERA DAKWAH, MENUNJUKKAN IDENTITAS
MUSLIM YANG SEBENARNYA..
# Semangat ukhty
!!!
Turun dari pos 3 menuju Ranu
Kumbolo, aku dan vera memutuskan untuk mendirikan tenda dekat tanjakan cinta
agar besok pagi berjalan tidak terlalu jauh. Menuju area tanjakan cinta, Vera sudah
berjalan jauh di depan sedangkan aku
tertinggal di belakang. Capek. Aku memutuskan duduk sejenak sambil
mengambil nafas. Tiba-tiba ada rombongan dari arah berlawanan yang sepertinya
sudah ingin turun. Aku hanya bisa tersenyum tak kuat menyapa sudah ngos-ngosan
betul, beban di tas carier sepertinya kelebihan. “ayo semangat ukhty, sebentar
lagi Ranu Kumbolo!” sahut orang terakhir dari rombongan tersebut sembari
mengepalkan tangan memberi tanda semangat.. hah.. lagi-lagi ini di gunung dan
aku di panggil ukhty , terharu hueeee T^T (karena biasanya yang manggil ukhty
hanya anak-anak masjid dan nggk semuanya manggil aku ukhty, biasanya langsung
panggil nama karena aku juga jarang memanggil dengan sebutan ukhty ataupun akhi hihi ^^v)
Ranu Kumbolo
# Ranu Kumbolo
Malam itu aku kembali melepas rindu dengan seribu bintang gemintang di
Ranu Kumbolo dan bulan yang menyabit. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?
# Mbak PWK, Mas
elektro.. sayang, ternyata kita tak berjodoh
13 Agustus 2013 pukul 08:00 wib. Aku dan vera melewati tanjakan cinta,
menuruni padang lavender oro-oro ombo, memasuki area cemoro kandang dan jambangan.
Tak sabar untuk segera sampai di jambangan karena jambangan adalah taman bunga edelweiss.. horeeee edelweiss, bunga abadi..
saat melewati jambangan tiba-tiba dari arah kanan
ada rombongan 5 orang cowok yang tampak tergesa. Satu orang terakhir tiba-tiba menyapaku dari arah
belakang.
Oro-oro Ombo, sayang, sedang musim kemarau, kalau musim hujan tempat ini akan menjadi padang lavender, sejauh mata memandang yang terlihat hanya bunga-bunga ungu
Tak sabar untuk segera sampai di jambangan karena jambangan adalah taman bunga edelweiss.. horeeee edelweiss, bunga abadi..
Edelweis di Jambangan
“mbak, ITS ya?” Karena pada saat itu aku memakai jaket jurusan yang ada
logo ITS nya.
“iya PWK ITS 09, masnya juga?” jaket elektro yang juga sangat familiar
untuk mahasiswa ITS
“iya, elektro ITS 09, berapa
orang? Cuman berdua?”
“iya, Cuma berdua” (ini mungkin sudah beribu pertanyaan yang kujawab
iya, Cuma berdua saat orang-orang menanyakan jumlah rombongan)
“waaah, sangaar nginep di kalimati kah mbak? Nanti bangun tendanya
deketan aja. Biar nanti malam muncaknya bareng sama kita”
“iya nginep di kalimati, waah boleh. Tadi juga niatnya nyari barengan
buat muncak nanti malam”
“ok. Mbak ketemu di kalimati ya. Tak duluan”
Mas elektro pun segera berlalu. Mungkin karena barengin jalanku yang
seperti siput dia jadi jauh tertinggal dengan teman-temannya. Vera pun sudah
tidak kelihatan lagi..
Sesampai di kalimati aku dan vera celingukan nyari mas elektro tadi.
“Assalamu’alaykum ukhty” tiba-tiba ada yang menyapa.
“wa’alaykum salam. Wah rombongan dari mana ini?” jawabku saat menoleh
ternyata yang mengucapkan salam tadi adalah rombongan yang sedang memberekan
tenda. Sepertinya ingin melanjutkan perjalanan pulang.
“ini kita dari KAMMI PURWOKERTO, ikhwannya mana ukh? Cuma berdua?”
hha pertanyaan ini lagi.. “ikhwannya nggak ada. Kita Cuma berdua”
“Masya Allah, akhwat tangguh muncak Cuma berdua”
Aku dan vera hanya bisa tersenyum entah sudah berapa orang dengan reaksi
yang sama.
“loh. Ini akhwatnya mana?” sahutku lagi.
“owh salah ukh ini bukan kammi purwokerto tapi KITA (Kammi Ikhwan Tanpa
Akhwat)”
Sejenak berbincang riang dengan rombongan kammi purwokerto. Aku dan vera
melanjutkan mencari mas elektro tadi, taak bisa membayangkan kalau nanti malam
tak ada barengan ke puncak, track yang berbahaya dan dimalam hari. Lelah mencari
akhirnya bertemu dengan rombongan UMM yang ketika di Ranu Kumbolo tenda kita
bersebelahan. Rombongan UMM 10 Orang 6 cowok dan 4 cewek.
“mau bangun tenda dimana mbak?” Tanya Hari yang ketua rombongan UMM
“masih nyari temen mas, tapi kog gak ketemu-ketemu ya”
“sudah mbak. Bareng kita aja muncak nanti malam. Tendanya tak pasangin
mbak2nya masak aja dulu”
Alhamdulillah. Maaf mas elektro, sepertinya kita tak berjodoh. Aku dan
vera akhirnya bergabung dengan teman-teman UMM dan akan menuju puncak bersama
nanti malam.
~~ bersambung dulu ^^ kisah selanjutnya ::
~~ bersambung dulu ^^ kisah selanjutnya ::
# Merangkak menuju
puncak dewa 3676 mdpl
# Naik 3 langkah
Mundur 1 langkah
# Loh… mas elektro
lagi
# Mbak? Tuk.. tuk..
kog membeku?
# Alhamdulillah
mimpi yang benar-benar nyata PUNCAK MAHAMERU
# Perpisahan dengan
pulau Jawa
# 2 malam di kali
mati
# Cerita Nabi – Nabi
# Sunrise di
gunung, sunset di laut, tapi aku lebih suka menatap langit malam dari manapun
# Siput yang
semakin melambat
# Ini adalah
perjalanan hati
# Gununglah yang
mempertemukan dan mempersatukan hati kita
Langganan:
Postingan (Atom)